"Mungkin kalau paradigmanya hitung-hitungan, dari awal saya mengatakan, the game is over," lanjutnya.
Akhir yang sama berlaku juga untuk perkara kecurangan terstruktur, sistematis, dan masif (TSM). Penyebabnya pun tak berbeda pula, yakni pembuktiannya tak mudah untuk dilakukan.
"Kira-kira sampai akhir sidang itu convincing enggak? Apakah terbukti secara sah dan meyakinkan, bisa meyakinkan hakim bahwa itu sudah terjadi secara TSM dan berpengaruh pada suara? Makanya sejak awal saya mengatakan, frankly speaking, kalau paradigmanya hitung-hitungan, kedua TSM yang berpengaruh pada hitungan, saya kira the game is over," tutur Mantan Ketua Tim Anti Mafia MK itu.
Ia kemudian membandingkan pembuktian kecurangan TSM di lingkup pilpres dengan pilkada. Menurutnya, pilkada saja sudah berat, apalagi pilpres.
"Jadi dalam konteks TSM itu susahnya minta ampun. Karena itu, harapan itu bisa kalau hakim MK bergerak pada paradigma ketiga, yaitu paradigma pemilu yang jurdil (jujur dan adil -red)" katanya.
Refly Harun menegaskan, peluang terwujudnya harapan kubu 02 akan lebih besar jika mereka bisa membuktikan masalah fundamental yang merusak sendi-sendi pemilu yang jurdil.
Berita Terkait
-
Jelang Putusan MK, Massa Aksi Datang dari Bandung hingga Tegal
-
Jelang Putusan MK, Tak Terlihat Pergerakan Massa Aksi di Stasiun KRL
-
Jelang Putusan MK, Massa Aksi Mulai Berdatangan
-
Demo di MK Libatkan Anak-anak, Ormas FPI Cs Disemprot KPAI
-
Rahmadsyah Saksi Prabowo di Sidang MK Resmi Dijebloskan ke Sel Tahanan
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- Patrick Kluivert Dipecat, 4 Pelatih Cocok Jadi Pengganti Jika Itu Terjadi
Pilihan
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi HP Murah Tahan Air dengan Sertifikat IP, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Terungkap Setelah Viral atau Tewas, Borok Sistem Perlindungan Anak di Sekolah Dikuliti KPAI
-
Pemerintah Bagi Tugas di Tragedi Ponpes Al Khoziny, Cak Imin: Polisi Kejar Pidana, Kami Urus Santri
-
Akali Petugas dengan Dokumen Palsu, Skema Ilegal Logging Rp240 Miliar Dibongkar
-
Pemprov DKI Ambil Alih Penataan Halte Transjakarta Mangkrak, Termasuk Halte BNN 1
-
Menag Ungkap Banyak Pesantren dan Rumah Ibadah Berdiri di Lokasi Rawan Bencana
-
Menag Ungkap Kemenag dapat Tambahan Anggaran untuk Perkuat Pesantren dan Madrasah Swasta
-
Gus Irfan Minta Kejagung Dampingi Kementerian Haji dan Umrah Cegah Korupsi
-
Misteri Suap Digitalisasi Pendidikan: Kejagung Ungkap Pengembalian Uang dalam Rupiah dan Dolar
-
Usai Insiden Al Khoziny, Pemerintah Perketat Standar Keselamatan Bangunan Pesantren
-
Kalah Praperadilan, Pulih dari Operasi Ambeien, Nadiem: Saya Siap Jalani Proses Hukum