Suara.com - Politikus Partai Demokrat Andi Arief mengatakan bahwa di pemerintahan periode kedua Joko Widodo akan ada dua partai yang menjadi minoritas. Meski begitu, ia tak menyebut secara gamblang partai mana saja yang menjadi minoritas tersebut.
Andi mengatakan, dua partai tersebut menjadi minoritas lantaran sikapnya yang memilih untuk menjadi oposisi dalam pemerintahan Jokowi - Maruf Amin lima tahun ke depan. Namun dua partai dirasa tidak terlalu kuat untuk menjadi oposisi.
"Oposisi itu menakutkan bukan soal bisa mengkritik apalagi ditambah embel-embel konstruktif, Kemampuan menjatuhkan pemerintah yang menakutkan dari oposisi. Kalau hanya dua partai di luar pemerintah, itu bukan oposisi. Sering disebut minoritas di parlemen," tulis Andi Arief di akun Twitter @AndiArief__ seperti dikutip Suara.com, Minggu (30/6/2019).
Terlebih, kata Andi, Pemilu 2019 menghasilkan perolehan suara koalisi petahana menjanjikan karena menjadi mayoritas di parlemen. Hal itu jauh berbeda pada Pemilu 2014, di mana Jokowi yang terpilih menjadi presiden harus merangkul kembali partai besar yang bersebrangan dalam Pilpres 2014.
"Menurut saya tidak ada oposisi, yang ada potensi menjadi minoritas di parlemen karena dua hal: pertama, tidak diajak bergabung. kedua, diajak bergabung tapi menolak. Itulah kenyataan saat ini yg berbeda dengan 2014 dimana Jokowi-JK harus menarik Golkar dan PPP/PAN untuk mayoritas," cuit Andi Arief.
Andi Arief lantas menyindir kekuatan dua partai yang diprediksi tetap memilih menjadi oposisi ketimbang bergabung bersama koalisi pemerintahan Jokowi - Maruf Amin.
"Dalam demokrasi tidak selalu menjadi minoritas di parlemen adalah pilihan keren dan dianggap merepresentasikan aspirasi masyarakat. Dalam banyak pelajaran justru minoritas dalam parleman masuk kategori kekuatan terkucil," tulisnya.
Berita Terkait
-
Baru Disahkan KPU Jadi Presiden 2019-2024, Jokowi: Besok Kita Kerja Lagi!
-
Koalisi Prabowo Bubar, Demokrat Bersikap Setelah 40 Hari Ani SBY Wafat
-
5 Berita Populer: Jokowi Diapit Wanita di KTT G20, Sandiaga Nyemplung Sawah
-
Duh! Jokowi Berfoto Diapit Wanita, Kaesang Mengadu ke Iriana
-
Trump Bisiki Jokowi, Warganet Bikin Percakapan Imajiner Ini
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- Terbongkar dari Tato! Polisi Tetapkan Pria Lawan Main Lisa Mariana Tersangka Kasus Video Porno
- Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
Pemangkasan Anggaran Subsidi Pangan Ditolak 3 Fraksi, Ketua DPRD DKI Tetap Sahkan Raperda APBD 2026
-
Survei KPAI: 35,9 Persen Anak Pernah Terima Menu MBG Mentah Hingga Basi
-
Roy Suryo Klaim Siap Diperiksa Sebagai Tersangka Ijazah Jokowi, Sindir Kasus Silfester Matutina
-
Langkah Mengejutkan Prabowo-Albanese: Apa Isi Perjanjian Keamanan Baru yang Mengguncang Kawasan
-
94 Juta Turis, 126 Miliar Euro: Spanyol Buktikan Pariwisata Bisa Jadi Mesin Transformasi Ekonomi
-
Mahfud MD Bantah Dirinya Pernah Sebut Ijazah Jokowi Asli: Itu Pelintiran dan Bohong
-
Cegah Kasus Keracunan MBG Berulang, BGN Wajibkan SPPG Punya Alat Ini
-
Detik-detik Jembatan Hongqi Hancur, Biaya Proyek Habiskan Dana Rp 21 M
-
Ortu Minta Prabowo Pulangkan Reynhard Sinaga, Apakah RI dan Inggris Punya Perjanjian Ekstradisi?
-
KPK Cecar Eks Direktur Kemenag Soal Pembagian Kuota Haji Hingga Penyediaan Layanan