Suara.com - Mantan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Lalu Mara Satriawangsa menilai ada gelagat bahwa Musyawarah Nasional (Munas) partai berlambang beringin itu akan mengarah kepada calon tunggal yang didorong untuk menjadi ketua umum.
Jika benar terjadi, Lalu mengatakan hal tersebut tidak baik, lantaran selama ini Partai Golkar dikenal demokratis dalam pemilihan ketua umum.
Lalu mengungkapkan, gelagat ke arah calon tunggal terlihat dari belum adanya rapat pleno harian dari DPP Partai Golkar untuk memutuskan jadwal Rapimnas sebagai wadah penetapan waktu pelaksanaan Munas.
"Dampaknya hingga saat ini belum juga dibentuk Komite Pemilihan Ketua Umum, dan pembentukan OC dan SC. Mengingat waktu yang sudah mepet, maka kesan yang muncul adalah ada gelagat untuk menciptakan calon tunggal," ujar Lalu dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Jumat (5/3/2019).
Imbasnya dari ketiadaan Komite Pemilihan itu, menyebabkan pembahasan dan penetapan persyaratan untuk mencalonkam menjadi ketua umum Partai Golkar belum juga dilakukan.
"Akibatnya, kader yang berkehendak untuk maju serba salah. Mau sosialisasi ke DPD dan pemilik hak suara bisa salah karena bisa dianggap tidak santun, sementara diam saja juga salah. Bisa dinilai tidak serius oleh pemilik hak suara," tandasnya.
Berita Terkait
-
TKN Dukung Jokowi Rekrut Anak Muda Jadi Menteri, Tapi...
-
Ketua DPD Golkar Akan Sampaikan Kerja Pemenangan di Pilpres ke Jokowi
-
Ketum Golkar: Penambahan Koalisi Jokowi Diputuskan Setelah Putusan MK
-
Tunggu Putusan MK, Bamsoet Beri Sinyal Ikut Pencalonan Ketum Golkar
-
Klaim Banyak Didukung, Airlangga: Insyallah Maju Lagi Jadi Ketum Golkar
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu