Suara.com - Ormas yang menamakan diri Brigade Muslim Indonesia (BMI) mendapat kritik dari warganet setelah melakukan razia di toko buku Gramedia di Makassar, Sulawesi Selatan.
Salah satu dari mereka, Ainur Rohman, yang berprofesi sebagai wartawan, membagikan pendapatnya di Twitter, Minggu (4/8/2019), hingga di-retweet lebih dari 1.700 akun yang lain.
Menurut pemilik akun Twitetr @ainurohman itu, tampaknya BMI tak menyadari, ketika mereka berniat memberantas paham Marxisme dan Leninisme, buku yang mereka pegang di video justru mengandung kritik untuk Karl Marx dan Vladimir Lenin.
Berdasarkan keterangan @ainurohman, dirinya langsung mengenali sampul buku karya Franz Magnis-Suseno atau Romo Magnis itu.
"Saya langsung mengenali dua cover buku yang dipegang orang-orang itu. Itu bukunya Romo Magnis. Di bab terakhir, Romo Magnis malah mengkritik secara filosofis Marx dan Lenin.
Lha kok malah disweeping? Astaghfirullahaladzim. Wkwkwkwkwk..." cuit @ainurohman.
Senada dengan penjelasan @ainurohman, beragam ulasan di Good Reads, yang dibeberkan sejak 2009 untuk buku Pemikiran Karl Marx: Dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan Revisionisme karya Romo Magnis, mengungkapkan bahwa sang penulis menyampaikan kritik dan pandangannya yang berlawanan dengan Marx dan komunis.
Pembacanya pun mengakui, beberapa orang sempat terkecoh dan mengira buku itu mempromosikan pemikiran Marx.
Di samping itu, @ainurohman menambahkan, "Pada 2010, Mahkamah Konstitusi sudah mencabut UU No. 4/PNPS/1963 tentang Pengamanan terhadap Barang-Barang Cetakan yang Isinya Dapat Mengganggu Ketertiban Umum.
Baca Juga: Keji, Makam Karl Marx Penulis Manifesto Komunis Dirusak Pakai Palu
Artinya, sweeping buku kan sudah diharamkan di NKRI. Temen2 di Makassar itu, apa enggak tahu aturan ini ya?"
Pada Sabtu (3/8/2019), BMI menyisir buku-buku di salah satu cabang toko buku ternama Gramedia, di Makassar.
"Alhamdulillah, kami sudah bekerja sama dengan pihak untuk menarik buku ini dan mengembalikan ke percetakannya," ucap seorang anggota BMI yang berdiri di sebelah karyawan Gramedia.
Ia juga menambahkan keterangan bahwa buku yang mereka tarik itu sudah dilarang oleh pemerintah.
"Organisasi yang menamai diri mereka BRIGADE MUSLIM INDONESIA, pada 03 Agustus 2019, mendatangi toko buku terbesar di Indonesia, yaitu Gramedia. Mereka menyisir buku-buku layaknya badan sensor, kemudian membawa beberapa buku yang dituding mengajarkan Marxisme & Leninisme untuk tidak dijual di Gramedia lagi," tulis akun Instagram @tanah.merdeka, menentang aksi BMI itu.
Video yang sama juga diunggah ke Facebook oleh pengguna akun Ariyadi Nur II, yang memasang logo BMI di profilnya.
Berita Terkait
-
Datangi Gramedia di Makkasar, Ormas Razia Sepihak Buku Paham Marxisme
-
Gramedia Writers and Readers Forum (GWRF) 2019
-
Menteri Nasir Bolehkan Mahasiswa dan Intelektual Kaji Marxisme
-
Pemuda Penyedia Buku Tokoh Kiri Dipulangkan Polisi, Buku Aidit Tetap Disita
-
Gara-gara Bawa Buku Aidit, Dua Mahasiswa Diamankan Polisi di Probolinggo
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
Empat Gubernur Riau Tersandung Korupsi, KPK Desak Pemprov Berbenah
-
Nasib Gubernur Riau di Ujung Tanduk, KPK Umumkan Status Tersangka Hari Ini
-
Pemprov Sumut Dorong Ulos Mendunia, Masuk Daftar Warisan Budaya Dunia UNESCO
-
Alamak! Abdul Wahid jadi Gubernur ke-4 Terseret Kasus Korupsi, Ini Sentilan KPK ke Pemprov Riau
-
Nasib Diumumkan KPK Hari Ini, Gubernur Riau Wahid Bakal Tersangka usai Kena OTT?
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!