Suara.com - Kementerian Luar Negeri RI meminta WNI yang memiliki rencana perjalanan ke Hong Kong untuk mencermati perkembangan situasi di kota tersebut.
Pada 13 Agustus 2019, Kemlu telah mengeluarkan imbauan perjalanan ke Hong Kong bagi WNI dengan memperhatikan perkembangan terkini khususnya demonstrasi yang sporadis di berbagai lokasi. WNI juga diimbau mencermati perkembangan keamanan terkini melalui aplikasi Safe Travel Kemlu yang akan terus diperbarui untuk mengetahui kondisi kenyamanan di suatu negara.
“Bagi WNI yang memiliki rencana perjalanan ke Hong Kong dan sifatnya tidak mendesak, diimbau untuk ditunda terlebih dahulu sampai situasi kondusif,” ujar Pelaksana harian Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu RI Judha Nugraha dalam taklimat media di Jakarta, Kamis (15/8/2019).
Imbauan tersebut didasarkan pada masukan dan pandangan KJRI Hong Kong, yang menjadi mata dan telinga pemerintah Indonesia untuk melihat realitas di lapangan.
“Sejauh ini kami mengimbau kepada WNI yang akan bepergian ke kawasan Asia Timur, apabila menggunakan maskapai yang transit di Hong Kong harus mulai memperhitungkan kemungkinan terdampak dari situasi yang dinamis di sana,” ujar Pelaksana tugas Juru Bicara Kemlu RI Teuku Faizasyah.
Selain itu, Kemlu telah menyiapkan rencana cadangan (contingency plan) merujuk pada prosedur operasi standar (SOP) yang akan diberlakukan dalam kondisi yang bersifat darurat.
KJRI Hong Kong juga telah menyediakan pusat bantuan (help desk) di Bandara Internasional Hong Kong untuk membantu mobilitas WNI yang terkendala akibat demonstrasi, menyusul pembatalan ratusan penerbangan di bandara tersebut pada 12 Agustus 2019.
Sejauh ini, KJRI telah membantu memulangkan 75 WNI yang penerbangannya ke Tanah Air sempat tertunda akibat penutupan Bandara Internasional Hong Kong.
Hingga Juni 2019, tercatat 174.800 WNI berada di Hong Kong, dimana 167.937 orang diantaranya adalah pekerja migran Indonesia. (Antara)
Baca Juga: Hong Kong Mencekam, Indonesia Pertimbangkan Tunda Kirim TKI
Tag
Berita Terkait
-
Hong Kong Mencekam, Indonesia Pertimbangkan Tunda Kirim TKI
-
Wanita Tertembak, Jurnalis di Hong Kong: Sasaran Polisi Medik dan Wartawan
-
Mata Wanita Demonstran Hong Kong Tertembak, Polisi Membantah
-
Inggris Kecam Aksi Kekerasan di Hong Kong, Desak Penyelesaian Dialog
-
Bentrok di Bandara Hong Kong, Massa Sandera Seorang Wartawan China
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Terbongkar! Bisnis Pakaian Bekas Ilegal Rp669 M di Bali Libatkan Warga Korsel, Ada Bakteri Bahaya
-
Mendagri Tegaskan Peran Komite Eksekutif Otsus Papua: Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
Prabowo ke Menteri: Tenang Saja Kalau Dimaki Rakyat, Itu Risiko Pohon Tinggi Kena Angin
-
Bahlil Lapor ke Prabowo Soal Energi Pasca-Bencana: Insyaallah Aman Bapak
-
Manuver Kapolri, Aturan Jabatan Sipil Polisi akan Dimasukkan ke Revisi UU Polri
-
KPK Geledah Rumah Plt Gubernur Riau, Uang Tunai dan Dolar Disita
-
Bersama Kemendes, BNPT Sebut Pencegahan Terorisme Tidak Bisa Dilaksanakan Melalui Aktor Tunggal
-
Bareskrim Bongkar Kasus Impor Ilegal Pakaian Bekas, Total Transaksi Tembus Rp668 Miliar
-
Kasus DJKA: KPK Tahan PPK BTP Medan Muhammad Chusnul, Diduga Terima Duit Rp12 Miliar
-
Pemerintah Aceh Kirim Surat ke PBB Minta Bantuan, Begini Respons Mendagri