Suara.com - Yenny Wahid, putri kandung almarhum Abdurrahman Wahid alias Gus Dur memberikan apresiasi atas keputusan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang memberikan porsi lebih untuk profesional ketimbang parpol pada kabinetnya di pemerintahan selanjutnya.
Menurutnya, Jokowi lebih mendengarkan aspirasi rakyat.
Yenny menilai bahwa seorang pimpinan negara harus tetap menjaga keseimbangan politik dalam menyusun kabinetnya. Akan tetapi, ketika Jokowi memutuskan porsi profesional untuk kabinet sebesar 55 persen maka mantan Wali Kota Solo tersebut telah menyerap aspirasi dari rakyat.
"Soal komposisi profesional lebih besar itu menandakan bahwa presiden mendengar suara rakyat yang menginginkan kabinet yang profesional dan bisa bekerja dengan gesit dan cepat," kata Yenny di Kompleks Parlemen, Jumat (16/8/2019).
Selebihnya Yenny melihat kalau Jokowi sudah paham dengan apa yang dibutuhkan untuk memimpin Indonesia pada lima tahun ke depan. Memperhatikan dengan apa yang disampaikan Jokowi sebelumnya, Yenny melihat kalau Jokowi menginginkan sebuah kabinet yang berisikan orang-orang berusia muda, efisien dan gesit untuk bekerja.
"Jadi kita mendukung dan mendoakan siapa yang dipilih presiden bisa bekerja untuk kemakmuran rakyat," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka