Suara.com - Eks calon Wakil Presiden Sandiaga Uno menilai pemerintah terlalu banyak mengekploitasi Papua tanpa menyelesaikan permasalahan utamanya.
Sandiaga mengatakan permasalahan yang ada di Papua bukan sekadar infrastruktur, tapi juga kesenjangan ekonomi.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko meminta Sandiaga tidak provokatif menyebut pemerintah mengeksploitasi Papua.
"Jangan provokatif gitu dong! Apa yang dieksploitasi? Jadi saya enggak sependapat. Kata-kata eksploitasi terlalu kasar," ujar Moeldoko di Istana Negara, Jumat (23/8/2019) malam.
Sebelumnya, Sandiaga Uno menyoroti peristiwa kerusuhan yang terjadi di Papua dan Papua Barat belakangan ini.
"Kita bisa lihat bagaimana cara kita di Papua, dibanjiri infrastruktur, dibanjiri begitu banyak proyek investasi, tapi belum menyelesaikan permasalahan hakiki yaitu kemerdekaan ekonomi," kata Sandiaga di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (22/8/2019).
Dia pun memaparkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat angka kemiskinan di Papua bertambah 6 ribu orang dari 2014 sampai 2018
Padahal, kata Sandiaga, Papua kaya akan Sumber Daya Alam.
Baca Juga: Jokowi Dinilai Santai soal Kerusuhan di Papua, Moeldoko Semprot Fadli Zon
"Sebuah daerah yang sangat kaya terhadap sumber daya alamnya ternyata mengalami degradasi dari tingkat kemiskinan," ucapnya.
Dia juga membandingkan jumlah penduduk miskin di Papua yang 8 kali lipat atau sekitar 28 persen jika dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin di DKI Jakarta, yaitu sekitar 3,5 persen.
"Lebih dari itu data BPS 2019 menunjukkan bahwa 2 provinsi di Papua dengan kemiskinan tertinggi di Indonesia, yaitu Papua hampir 28 persen, Papua Barat hampir 23 persen," pungkas Sandiaga.
Berita Terkait
-
Blokir Internet di Papua Belum Berakhir, Kominfo: Pakai SMS Saja
-
Desak Kominfo Stop Blokir Internet di Papua, SAFENet: Diskriminatif!
-
Kapolda Jabar Minta Maaf Terkait Pemberian Miras oleh Polwan di Bandung
-
Tri Susanti Masuk Daftar yang Dipanggil Sebagai Saksi Pengepungan Asrama
-
Anggota DPD RI Aceng Fikri Kena Razia di Hotel dan 4 Berita Hit Lainnya
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Akses Bireuen-Aceh Tengah Kembali Tersambung, Jembatan Bailey Teupin Mane Resmi Rampung
-
Cara Daftar Mudik Nataru Gratis Kemenhub, Hanya untuk 3 Ribu Lebih Pendaftar Pertama
-
Jurus 'Dewa Penyelamat' UB Selamatkan 36 Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera
-
Prabowo Panggil Menteri ke Hambalang, Ada Target Soal Pembangunan Hunian Korban Bencana
-
Jadi Biang Kerok Banjir Kemang, Normalisasi Kali Krukut Telan Biaya Fantastis Rp344 Miliar
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Sambut Pangdam, Sumut Solid Atasi Bencana
-
Fakta Baru Pengeroyokan Maut Kalibata, Ternyata Lokasi Bentrokan Lahan Milik Pemprov DKI
-
LPSK Puji Oditur Militer: 22 Senior Penganiaya Prada Lucky Dituntut Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar
-
70 Cagar Budaya Ikonik Sumatra Rusak Diterjang Bencana, Menbud Fadli Zon Bergerak Cepat
-
Waspada Air Laut Tembus Tanggul Pantai Mutiara, Pemprov Target Perbaikan Rampung 2027