Suara.com - Kepala Kepolisian Indonesia Jenderal Pol Tito Karnavian meminta seluruh pendatang harus menyesuaikan diri dengan kearifan lokal di daerah masing-masing agar tidak terkesan eksklusif. Hal itu diminta Tito agar kejadian pengepungan asrama Papua di Surabaya tidak terjadi lagi.
Jenderal Tito mengatakan hal tersebut sudah disampaikan kepada tokoh-tokoh Papua agar mengimbau mahasiswa dan masyarakat Papua yang ada di luar Papua untuk menyesuaikan diri dengan budaya lokal.
"Adik-adik yang dari Papua sekolah di Jogja, sekolah di Surabaya, sekolah di Medan dan lain-lain, kalau bisa jangan eksklusif tapi bergaul dengan masyarakat sekitar, membaur dan menghargai budaya adat yang ada di tempat itu karena negara kita adalah negara yang memang sangat kebhinekaan," kata Tito di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (29/8/2019).
Hal itu juga berlaku bagi masyarakat luar Papua yang datang atau menetap di Papua untuk berbaur dan menyesuaikan diri dengan adat Bumi Cendrawasih.
"Masyarakat baik warga negara Indonesia, warga negara asing yang datang ke Papua, mereka juga harus paham tentang culture adat istiadat di Papua, dan menyesuaikan diri. Kalau tidak bisa itu bisa menimbulkan konflik, nah sama jadi kita harus lihat dalam," jelasnya.
Menurut Tito, jika hal itu dilakukan maka konflik budaya bisa direndam dan NKRI tetap bersatu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional