Suara.com - Greenpeace, organisasi pemerhati lingkungan, menilai kampanye Sawit Baik yang digaungkan pemerintah dalam media sosial adalah hal menyesatkan.
Dana yang digunakan untuk kampanye harusnya digunakan untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan di Pulau Sumatera maupun Pulau Kalimantan.
Kepala Kampanye Hutan Global Greenpeace Indonesia Kiki Taufik mengatakan, pemerintah sebenarnya memiliki dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Sawit (BPDP). Tetapi, dana tersebut lebih banyak digunakan untuk subsidi biofuel.
"Nah itu (kampanye sawit bait) yang cukup keblinger (menyesatkan), artinya pemerintah dan koorporasi sawit harus bertanggung jawab. Nah, koorporasi itu punya dana BPDP (badan pengelola dana perkebunan sawit) miliaran,” kata Kiki Taufik, Rabu (25/9/2019).
“Dana itu dikumpulkan dari restribusi dari ekspor, misalnya setiap satu ton berapa USD. Nah, dana ini banyak dipakai untuk subsidi biofuel," tambahnya.
Menurut Kiki, dana tersebut seharusnya digunakan untuk pencegahan kebakaran hutan maupun lahan.
"Padahal dana ini bisa digunakan untuk pencegahan karhutla, atau bahkan mereka bukan melakukan kampanye sawit baik, mereka harus bantu pemadaman, mendirikan rumah aman dengan oksigen bersih untuk menyelamatkan masyarakat," tegasnya.
Oleh karena itu, Greenpeace mendesak Presiden Joko Widodo untuk segera menetapkan kebakaran hutan dan lahan di Sumatera dan Kalimantan sebagai bencana nasional.
"Yang paling penting sekarang bagi negara adalah, harus segera menetapkan karhutla sebagai bencana nasional. Dengan menetapkan status bencana nasional, maka seluruh sumber daya harus ke sana bantu," kata Kiki.
Baca Juga: Greenpeace Kritik Gaya Jokowi saat di Lokasi Kebakaran Hutan
Kiki juga menyayangkan sikap pemerintah yang menolak bantuan dari negara tetangga seperti Malaysia dan Siangpura, bahkan bantuan dari provinsi lain seperti DKI Jakarta juga ditolak.
Berita Terkait
-
Setelah Dipasang Spanduk Waspada Kebakaran, Hutan Maliran Terbakar
-
Riau dan Palembang Hujan, Asap Kebakaran Hutan Diklaim Berkurang
-
BMKG: Ada Potensi Hujan di Daerah Terdampak Kebakaran Hutan
-
Atasi Kebakaran Hutan, Wiranto: Kita Doakan Supaya Hujan Terus
-
BNPB: Petugas Karhutla Kena ISPA karena Tak Gunakan Alat Sesuai Standar
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta
-
Masih Nunggak, Kejagung Sita Aset Musim Mas dan Permata Hijau Group