Suara.com - Para lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB) diharapkan mampu meningkatkan mutu dan kualitas pendidikanya, agar terus mewarnai pembangunan sumber daya manusia (SDM) di bidang pertanian Indonesia. Hal ini dikemukakan Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian (Kementan), Momon Rusmono, saat menghadiri acara Wisuda mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) di Auditorium Kampus IPB, Jalan Dramaga, Bogor, Jawa Barat.
Momon, yang juga merupakan alumni IPB hingga jenjang S3 ini mengucapkan selamat pada Dies Natalis kampus IPB yang ke-56.
"Selamat bergabung dalam Himpunan Alumni IPB. Karya dan pengabdian cemerlang saudara-saudara, kami tunggu. Saya yakin, saudara akan menjalani petualangan kehidupan dengan sukses, karena telah ditempa di ladang persemaian benih IPB," katanya.
Menurut Momon, saat ini, sektor pertanian memiliki peranan strategis dalam pembangunan ekonomi nasional. Salah satunya berkontribusi besar pada sumber utama pendapatan Rumah Tangga Petani (RTP) dan penyedia pangan bagi 267 juta penduduk.
"Namun dalam perjalanannya, kita masih menghadapi banyak tantangan. Satu di antaranya adalah kualitas sumber daya manusia, sebab lebih dari 70 persen petani hanya mengenyam tingkat pendidikan dasar," katanya.
Selain itu, kemajuan teknologi di era revolusi industri juga menuntut adanya penyiapan SDM yang profesional dan siap bersaing pada tatanan global. Kata dia, revolusi 4.0 merupakan sebuah lompatan besar dalam pemanfaatan teknologi otomatisasi tinggi, yang ditopang infrastruktur berbasis internet.
"Hal ini berimplikasi bahwa sektor pertanian harus mampu melakukan transformasi menuju pertanian modern. Pengembangan pertanian 4.0 merupakan waktu yang tepat untuk menerapkan otomatisasi dan internet of things (IoT) dalam proses produksi pertanian," katanya.
Secara khusus, Momon mengatakan, upaya tersebut telah dilakukan dalam bentuk kebijakan dan program strategis yang dilakukan Kementan selama lima tahun terakhir.
"Kita lakukan pendidikan dan pelatihan vokasi, kemudian pemanfaatan lahan pasang surut, peningkatan produksi padi, jagung, kedelai (upsus pajale), dan peningkatan populasi ternak sapi. Semua program ini kita gunakan dengan mekanisasi dan teknologi," katanya.
Baca Juga: Kementan : Penyediaan Air Jadi Kunci Peningkatan Produksi Pangan
Sementara untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional, kata Momon, pihaknya juga telah melakukan optimalisasi lahan rawa lebak dan pasang surut yang selanjutnya tertuang dalam program Selamatkan Rawa dan Sejahterakan Petani (Serasi).
"Tahun ini, program tersebut dilakukan pada luasan 500 ribu hektare yang tersebar di Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan. Dengan Program Serasi, petani diharapkan mampu menanam padi lebih dari 1 kali, dan produksi meningkat menjadi 5 - 6 ton hektare," katanya.
Dengan berbagai capaian tersebut, Momon berharap, seluruh alumni IPB mendedikasikan diri pada kemajuan pertanian Indonesia. Menurutnya, peserta wisuda beruntung bisa merasakan pendidikan yang sangat baik dari kampus IPB.
"IPB memiliki keunikan dalam sistem perkuliahannya. Saya sebagai alumni menjadi lebih adaptif terhadap berbagai lingkungan pekerjaan dan lebih mandiri dalam menyelesaian permasalahan. Saya berharap, saudara turut menjadi bagian kemajuan bangsa ini," ujarnya.
Berita Terkait
-
Mentan : RUU Sistem Budi Daya Pertanian Berkelanjutan Berpihak pada Petani
-
Indonesia - Selandia Baru Kerja Sama Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja
-
Hingga September 2019, Realisasi Asuransi Usaha Tani Padi Capai 60 Persen
-
Kemnaker : Pelatihan Vokasi Jadi Kunci Peningkatan Kualitas SDM
-
Irigasi yang Dibangun Pemerintah Mampu Perluas Area Tanam
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Terkini
-
Dibiayai Rakyat Sampai Masuk Lubang Kubur, Menhan Minta Prajurit TNI Hormati dan Lindungi Rakyat
-
Prabowo 'Gebrak Meja', Utang Whoosh Rp1,2 T per Tahun Dibayar Pakai Duit Rampasan Koruptor
-
Terkuak! Alasan Bripda W Habisi Dosen di Jambi, Skenario Licik Gagal Total Gara-gara Wig
-
Cekik hingga Tinju Korbannya, 2 Cewek Kasus Penganiayaan di Sulsel Cuma Dihukum Bersihkan Posyandu
-
Istana Pasang Badan! 7 Fakta Prabowo Siap Gelontorkan Rp1,2 T per Tahun untuk Bayar Utang Whoosh
-
Detik-detik Mengerikan Banjir Bandang Seret Mahasiswa KKN UIN Walisongo di Kendal, 3 Tewas 3 Hilang
-
Keji! Nenek Mutmainah Tewas, Jasadnya Diduga Dibakar dan Dibuang Perampok ke Hutan
-
Subsidi Menyusut, Biaya Naik: Ini Alasan Transjakarta Wacanakan Tarif Baru
-
Strategi Baru Turunkan Kemiskinan, Prabowo Akan Kasih Fasilitas buat UMKM hingga Tanah untuk Petani
-
Empat Gubernur Riau Tersandung Korupsi, KPK Desak Pemprov Berbenah