Suara.com - Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto mengatakan hingga saat ini pengungsi di Wamena, Papua sudah mencapai 3.225 orang. Terkait kondisi di Papua, Wiranto mengklaim sudah kondusif.
Wiranto menyebut kondisi ribuan pengungsi itu sudah dijamin oleh pemerintah, namun beberapa diantara mereka mengalami trauma akibat kerusuhan yang menewaskan 33 orang itu.
"Jumlah pengungsian di Jayapura sudah tercatat 3.225 orang sehingga sekarang Kemensos berusaha untuk membantu meringankan kehidupan para pengungsi. Bahan makanan cukup. Kesehatan, menkes sudah menjamin agar tidak ada penyakit," kata Wiranto di Kantor Kemenkopolhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (30/9/2019).
Menurut Wiranto, aktor dari kerusuhan di beberapa tempat di Papua dan Papua Barat adalah Benny Wenda dan Organisasi Papua Merdeka dengan agenda membawa kasus ini agar mendapat pertahtian internasional agar Papua merdeka.
"Menjelang sidang KTT HAM di Swiss dan di Sidang Umum PBB di New York, mereka berusaha menunjukkan eksistensi bergabung dengan kekuatan Benny Wenda yang bergerak di luar negeri. Jadi OPM dan Benny Wenda berusaha membangun suatu kerusuhan dan ekspose ke dunia luar ada kekuatan untuk memerdekakan Papua dan Papua Barat. Konspirasi inilah yang dihadapi kita semua," ungkapnya.
Meski begitu, Wiranto menyebut upaya yang dilakukan Benny Wenda dan OPM gagal, sebab internasional tidak memperhatikan isu yang mereka bawa.
"Syukur alhamdulillah usaha mereka gagal dan KTT HAM di Swiss tidak dapat perhatian khusus, di PBB juga selesai," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Tak Mau Renovasi! Ahmad Sahroni Pilih Robohkan Rumah Usai Dijarah Massa, Kenapa?
-
Borobudur Marathon 2025 Diikuti Peserta dari 38 Negara, Perputaran Ekonomi Diprediksi Di Atas Rp73 M
-
Langsung Ditangkap Polisi! Ini Tampang Pelaku yang Diduga Siksa dan Jadikan Pacar Komplotan Kriminal
-
Transfer Pusat Dipangkas, Pemkab Jember Andalkan PAD Untuk Kemandirian Fiskal
-
Pelaku Bom SMAN 72 Jakarta Dipindah Kamar, Polisi Segera Periksa Begitu Kondisi Pulih
-
Robohkan Rumah yang Dijarah hingga Rata Dengan Tanah, Ahmad Sahroni Sempat Ungkap Alasannya
-
Jelang Musda, Rizki Faisal Didukung Kader Hingga Ormas Pimpin Golkar Kepri
-
Hakim PN Palembang Raden Zaenal Arief Meninggal di Indekos, Kenapa?
-
Guru Besar UEU Kupas Tuntas Putusan MK 114/2025: Tidak Ada Larangan Polisi Menjabat di Luar Polri
-
MUI Tegaskan Domino Halal Selama Tanpa Unsur Perjudian