"Tidak usah tersandera dengan kelompok yang belum ada wakilnya. Siapa suruh mau lama-lama bermain. Percepat saja supaya selesai ini pimpinan MPR. Kami butuh MPR hadir di Papua selesaikan masalah Papua. Itu lebih penting!" tegas Jimmy Demianus, lagi-lagi diiringi tepuk tangan.
"Itu saran kami pimpinan. Kita berharap seluruh anggota MPR ini kita sumbang-menyumbang membantu para pengungsi di Papua. Setuju? Harus disetujui! Kalau tidak mau keluar kantong, kamu bukan negarawan, penipu semua!" imbuhnya.
Potongan video dari KompasTV itu diunggah oleh penulis Dayat Piliang ke Twitter pada Kamis (3/10/2019).
"Anggota MPR ini benar-benar menyuarakan suara rakyat. Semoga orang-orang di Senayan itu sadar kalau negeri ini masih banyak masalah yang harus diselesaikan. Jadi, berhentilah membahas hal-hal yang tak berguna," tulis @dayatpiliang.
Hingga berita ini ditulis, video itu telah disukai lebih dari 12 ribu akun.
Banyak warganet sependapat dengan Dayat Piliang dan menyatakan dukungan untuk Jimmy Demianus.
"Indonesia butuh orang-orang sperti si Bapak, yang bener-bener menyuarakan suara rakyat, bukan yang kalau pergi rapat udah kayak mau fashion show. Apa lagi yang tidur saat sedang rapat," komentar @Kiki_hmz.
"Sehat terus Pak Jimmy, remuk hati mendengarkan beliau bicara di DPR dengan lantang soal Papua," cuit @mazzini_giusepe.
"Dia DPR RI dia menyaksikan sendiri teman-temannya petinggi begitu rakus kekuasaan, sedangkan rakyat diadu domba, bapaknya merasakan sakit yang luar biasa juga, semangat Pak," tambah @drjxfx.
Baca Juga: Sidang Kabinet Terakhir, Jokowi: Terima Kasih untuk Semua Menteri
Berita Terkait
-
Ini Daftar Kekayaan Lora Fadil, Anggota DPR yang Punya 3 Istri
-
Kinerja DPR Rendah, Kamrussamad: Kembalikan Kepercayaan Rakyat
-
Emak-emak di Jogja Ngebut Naik Motor sampai Jatuh ke Sawah, Videonya Viral
-
Perludem: Pandangan Miring Soal Anggota Dewan Malas Tak Terhindarkan
-
Mahasiswa Jogja Salaman dengan Polisi Usai Demo, Videonya Viral
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka