Suara.com - Aplikasi Tinder mungkin sangat moncer untuk pengguna menemukan teman kencan atau pacar. Tapi di tangan pekerja seks komersial (PSK) Indonesia, aplikasi ini memiliki kegunaan lain.
Melalui aplikasi jejaring teman kencan itu, mereka bisa mendapatkan pelanggan tanpa harus beranjak dari kediamannya, demikian dilaporkan oleh South China Morning Post (SCMP), Minggu (6/10/2019).
Sudah menjadi rahasia, tak jarang solo traveler mencari 'teman' melalui aplikasi kencan.
Nyatanya, Tinder muncul dengan fitur bernama Tinder Passpor yang memudahkan para turis untuk mencari kencan di lokasi destinasi mereka, bahkan ini sebelum mereka tiba di sana.
Dengan bantuan Tinder dan aplikasi kencan lainnya, jauh lebih mudah bagi wisatawan dan pekerja seks untuk berkomunikasi dan menegosiasikan ketentuan transaksi mereka.
PSK bahkan tidak perlu mencari klien di klub malam atau di jalanan. Salah satu PSK yang merasa terbantu dengan pengguna aplikasi ini adalah Dewi, bukan nama asli.
"Setiap malam, saya harus menyogok begitu banyak orang hanya supaya bisa menunggu pelanggan potensial di klub malam itu, mulai dari penjaga, sekuriti, bahkan orang-orang dari desa," kata Dewi seperti dikutip SCMP.
"Dulu saya punya mucikari, dan harus membayarnya juga. Pada akhirnya, saya tidak bisa menyimpan uang banyak. Tetapi ini bukan tentang uang. Saya selalu takut bahwa polisi akan menangkap saya di jalan dan menjebloskan saya ke penjara.” terang Dewi.
Saat ini, dia hanya perlu mengakses Tinder untuk menemukan pelanggan.
Baca Juga: Sarkem Kebakaran, PSK Lari Keluar Kamar, Pakai Baju Seadanya
“Saya mengakses semua orang. Dalam minggu terakhir saja, saya memiliki 18 klien, semuanya melalui Tinder. Saya mengenakan biaya berbeda untuk setiap klien, tetapi biasanya antara Rp 1,5 juta rupiah hingga Rp 3 juta untuk sesi singkat.”
Selain kenyamanan yang dibawa aplikasi, Dewi mengatakan itu juga menyediakan anonimitas. Identitas aslinya pun aman.
"Rasanya lebih aman daripada berada di luar sana, di bar atau di jalan," jelasnya. “Setidaknya di sini tidak ada polisi yang mengawasiku. Saya juga bisa memilih klien saya sendiri, dan saya bisa mengajukan pertanyaan sebanyak yang saya suka sebelum saya mengambil pekerjaan itu. Saya bisa melakukannya dari mana saja.”
Walaupun prostitusi secara teknis ilegal dan dapat dipenjara hingga 1 tahun dan 4 bulan di Indonesia, undang-undang di bawah 'kejahatan terhadap kesusilaan dan moralitas' biasanya berlaku untuk pengadaan barang.
Penegakan hukum setempat telah aktif merazia dan menutup rumah bordil besar. Diketahui, 122 rumah bordil di seluruh negeri ditutup sejak 2013.
Seorang turis Bali dari Jerman bernama Ben mengatakan dia membeli langganan Tinder Plus pada tahun 2018 terutama. Alasannya karena fitur "Tinder Passport".
Berita Terkait
-
Dibooking Turis Arab ke Hotel, Natalia Justru Terseret Kasus Sabu
-
Unggah Foto Berenang di Bali, Lee Min Ho Bikin Penggemar Salah Fokus
-
ITDC Gandeng Kejati Bali Dukung Aktivitas Bisnis di The Nusa Dua
-
Kepleset di Kamar Mandi, Pemain PSIM Yogyakarta Dirawat di Rumah Sakit
-
Pertimbangkan Situasi Politik, Laga PSIS Vs Bali United Resmi Ditunda
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf