Suara.com - Program rumah DP 0 rupiah menjadi salah satu program yang disorot oleh Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Gerindra DKI Jakarta setelah Anies Baswedan menjabat sebagai Gubernur selama dua tahun. Gerindra DKI menyatakan masih belum puas dengan program tersebut.
Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Syarif mengatakan sebenarnya program-program yang dijanjikan Anies selama masa kampanye sudah dijalankan. Namun salah satu program unggulannya, rumah DP 0 rupiah dinilai berjalan lamban.
"Sudah terealisasi cuma ada yang saya sebut pelambatan misalnya program DP 0 rupiah," ujar Syarif saat dihubungi, Kamis (17/10/2019).
Program tersebut dinilai lamban karena eksekusi yang seharusnya dilakukan tahun 2018 meleset dari target. Bahkan jumlah unit rumah yang tersedia, kata Syarif juga di bawah harapannya.
"Pas HUT DKI harusnya kita berharap tahun 2019 akhir ini kita sudah dapat 2.000 unit tapi tidak tercapai," tuturnya.
Syarif menganggap hambatan yang membuat kebijakan inj lamban adalah soal pengadaan lahannya. Menurutnya harga tanah yang sudah mahal di Jakarta membuat pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sulit dalam menyesuaikan anggaran.
"Tanah di DKI ini agak sulit harganya sehingga kalau dipaksa beli lahan yang mahal tifak bisa disubsidi itu yang menyulitkan," jelasnya.
Selain itu, faktor lainnya adalah skema pembayaran. Pihak Pemprov, kata Syarif, harus menggandeng bank bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menentukan skema yang tepat.
"Ini DP 0 rupiah terkait OJK jadi harus memang sama-sama bisa mendorong OJK dengan pemda bisa jalan bareng," pungkasnya.
Baca Juga: Soal Rumah DP 0 Rupiah, Ferdinand: Bikin Sesak Nafas karena Sempit
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting