Suara.com - Politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean menyindir Gubernur DKI Jakarta soal rumah DP 0 rupiah. Menurutnya rumah yang dibangun di Klapa Village Jakarta Timur ini terlalu sempit.
Hal ini diungkap Ferdinand melalui akun media sosial twitternya @FerdinadHaean2. Ferdinand kaget saat mengetahui hunian yang menjadi program Anies saat kampanye ini hanya berluas 1,8 meter.
"Beneran ini cuma 1,8 meter? Kalau benar ya keterlaluan Pemda DKI Jakarta," cuit Ferdinand, Senin (2/9/2019).
Menurutnya luas tersebut tidak layak untuk satu unit rumah susun. Bahkan rumah tersebut dianggap berbahaya olehnya jika dihuni oleh lebih dari satu orang.
"Kamar 1,8 meter di rumah susun seperti itu akan sangat pengap, udara sesak, oksigen kurang. Bahaya untuk ditinggali oleh manusia apalagi 2 orang," katanya.
Program rusunami itu telah selesai dibangun dan akan segera dihuni. Ferdinand menganggap luas tersebut menurutnya bisa saja layak jika tidak dibuat dalam model rumah susun.
"Beda bila di rumah yang terbuka bukan flat, sirkulasi udara bagus," katanya.
Diketahui, setelah pendaftaran rumah DP 0 ini dinyatakan berakhir pada November lalu, ribuan orang mengikuti rangkaian tes dan uji syarat agar bisa memiliki hunian ini.
Pada seleksi tahap terakhir, 220 orang resmi dinyatakan lolos sebagai kriteria pemilik rumah. Jika sesuai syarat, para pemilik ini memiliki kisaran penghasilan Rp 4 - 8 juta.
Baca Juga: Abu Janda Sindir Rumah DP 0 Rupiah Terlalu Kecil, Kasih Singkatan RS14
Terdapat tiga tipe rumah di komplek Klapa Village itu. Yakni, tipe studio 21, satu kamar tipe 24, dan dua kamar tipe 36.
Harga tiap unit mulai dari Rp 184 juta hingga Rp 310. Para warga yang sudah lolos sesuai syarat ini melakukan kredit yang sudah diajukan ke Bank DKI.
Berita Terkait
-
Rumah DP 0 Rupiah Disebut RS14, Ferdinand: Kalau Benar Pemprov Keterlaluan
-
Abu Janda Sindir Rumah DP 0 Rupiah Terlalu Kecil, Kasih Singkatan RS14
-
Ingatkan Janji Anies, PKS Minta Pemilik Rumah DP 0 Rupiah Sesuai Target
-
Rumah DP 0 Rupiah Tak Sediakan Parkir Mobil untuk Penghuni
-
Warga Bermobil Akan Sulit Ajukan Kredit Rumah DP 0 Rupiah karena Ini
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
-
Toyota Investasi Bioetanol Rp 2,5 T di Lampung, Bahlil: Semakin Banyak, Semakin Bagus!
Terkini
-
Bukan Cuma Kapal, Ini Daftar Armada Basarnas yang 'Terparkir' Akibat Anggaran Dipangkas Rp409 M
-
Detik-detik Mencekam Ledakan Bom di SMA 72 Jakarta Terungkap, Pelaku Terlihat Tenang Saat Eksekusi
-
Jadi Tersangka Kasus Ijazah Jokowi, Roy Suryo Tuntut Keadilan dan Singgung Nama Silfester Matutina
-
Jadi Pembicara Kunci di COP30 Brasil, Sultan Baktiar Najamudin Tawarkan Gagasan Green Democracy
-
TOURISE 2025 Dibuka di Riyadh: Menteri Pariwisata Arab Saudi Bicara Inovasi dan Kolaborasi
-
AI Bigbox Permudah Fintech Verifikasi Identitas Pelanggan Lewat Solusi eKYC Canggih dan Aman
-
Wamenag Muhammad Syafi'i Soroti Kasus Gus Elham Yahya Cium Anak Kecil: Harus Dihentikan!
-
Pelaku Pembunuhan Istri Pegawai Pajak Manokwari Ternyata Orang Dekat, Jasad Dibuang ke Septic Tank
-
Admedika Hadirkan VIP Lounge di RSUP Kemenkes Surabaya, Tingkatkan Kualitas Layanan
-
Detik-detik Istri Pegawai Pajak Manokwari Ditemukan di Septic Tank, Anjing Pelacak Sempat Gagal