Suara.com - Human Rights Working Group (HRWG) menyoroti sejumlah menteri dalam Kabinet Indonesia Maju pada era pemerintahan Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla, yang berasal dari unsur militer.
Direktur Eksekutif HRWG Muhammad Hafiz mengungkapkan kekhawatirannya bakal terjadi era militerisme pada masa kepemimpinan kedua Jokowi.
Hafiz mengakui mengapresiasi penunjukan Mahfud MD yang berasal dari kalangan sipil untuk menduduki posisi Mentero Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI.
Ia menilai, dipilihnya Mahfud menjadi terobosan baru setelah sebelumnya Menkopolhukam melulu diisi oleh unsur militer.
"Posisi sipil dalam jabatan Menkopolhukam ini penting, karena dapat berimplikasi pada berubahnya pendekatan-pendekatan militeristik yang represif selama ini, seperti pada kasus Papua, menjadi lebih sipil,” kata Hafiz dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Rabu (23/10/2019).
Ia berharap, penunjukan Mahfud tersebut menjadi sinyalemen baik, terutama juga untuk menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM berat masa lalu.
Tapi di lain sisi, Hafiz justru menilai telah terjadi kemunduran tatkala Presiden Jokowi memilih Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan (Menhan).
Menurut Hafiz, dipilihnya Prabowo sebagai Menhan yang diduga memiliki rekam jejak sebagai pelaku pelangggaran HAM, akan semakin mempersulit dalam menuntaskan kasus HAM masa lalu.
"Kekhawatiran ini juga didasari pada pidato pelantikan Presiden pada 20 Oktober 2019, yang sama-sekali tak menyinggung soal HAM di dalamnya," ujarnya.
Baca Juga: Profil Menteri PPPA Yohana Yembise, Tak Masuk Kabinet Jokowi II
Kemudian, HRWG turut menyoroti posisi Menteri Agama (Menag) yang dijabat oleh mantan Wakil Panglima Tinggi TNI Jenderal Purn TNI Fachrul Razi.
Hafiz berpendapat, Fachrul yang berasal dari kalangan militer bisa jadi mampu melindungi kelompok-kelompok minoritas secara tegas.
Namun, lanjut Hafiz, di lain sisi, justru dikhawatirkan Fachrul akan banyak melakukan pendekatan militeristik dalam penanganan isu-isu beragama di Indonesia.
"Selama perspektif diskriminatif dan sektarian masih digunakan oleh pemerintah, maka posisi ini potensial mengancam kebebasan beragama atau berkeyakinan," kata Hafiz.
HRWG juga menyoroti kembali dipilihnya Jenderal TNI Purn Luhut Binsar Panjaitan sebagai menteri di kabinet Jokowi.
Apalagi, kata Hafiz, kementerian yang dipimpin Luhut merupakan kementerian baru yaitu Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi.
Berita Terkait
-
Muhammadiyah Minta Menteri Baru Bisa Membuktikan Integritasnya
-
Jabat Menhan, Prabowo Sudah Dapat Masukan Perkuat Alutsista
-
Kalangan Militer Isi Kursi Menag, PPP: Jokowi Mau Keluar Pakem Tradisional
-
Profil Menteri PPPA Yohana Yembise, Tak Masuk Kabinet Jokowi II
-
Lantik Menag dari Militer, PBNU: Para Kiai Kecewa Pilihan Jokowi
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Polisi Buka Peluang Tersangka Baru dalam Tragedi Kebakaran Ruko Terra Drone
-
Puslabfor 'Bongkar' Ulang TKP Kebakaran, Buru Bukti Jerat Bos Terra Drone
-
Korban Tewas Bencana di Agam Tembus 192 Orang, 72 Masih Hilang
-
Lonjakan Pemilih Muda dan Deepfake Jadi Tantangan Pemilu 2029: Siapkah Indonesia Menghadapinya?
-
MKMK Tegaskan Arsul Sani Tak Terbukti Palsukan Ijazah Doktoral
-
Polisi Kembali Lakukan Olah TKP Terra Drone, Apa yang Dicari Puslabfor?
-
MyFundAction Gelar Dapur Umum di Tapsel, Prabowo Janji Rehabilitasi Total Dampak Banjir Sumut
-
Ikuti Arahan Kiai Sepuh, PBNU Disebut Bakal Islah Demi Akhiri Konflik Internal
-
Serangan Kilat di Kalibata: Matel Diseret dan Dikeroyok, Pelaku Menghilang dalam Sekejap!
-
10 Saksi Diperiksa, Belum Ada Tersangka dalam Kasus Mobil Berstiker BGN Tabrak Siswa SD Cilincing