Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) dalam kabinet Indonesia Maju. Dengan demikian, Prabowo bakal membantu pemerintahan Jokowi - Ma;ruf selama lima tahun kedepan.
Terkait itu, mantan calon wakil presiden Sandiaga Uno mendukung langkah Prabowo menjadi Menhan RI. Dia mengajak masyarakat mendoakan Prabowo mampu mengemban tugas dengan baik.
“Penunjukkan pak Prabowo ini memberikan signal persatuan bahwa semuanya sudah selesai, kontestasi selesai. Saya ucapkan selamat karena ini memberikan nuansa persatuan. Kita doakan yang terbaik,” kata Sandiaga seperti diberitakan Beritajatim.com - jaringan Suara.com, Kamis, (24/10/2019).
Diketahui, Prabowo - Sandiaga dalam Pilpres 2019 lalu bersaing dengan Joko Widodo - Ma’ruf Amin. Prabowo - Sandiaga kalah karena hanya mendapat dukungan 44,50 persen, sementara Jokowi-Amin mendapat 55,50 persen.
Sandiaga menegaskan, bahwa keputusan Prabowo menjadi menteri memberikan nuansa persatuan bagi kedua pendukung masing-masing paslon pada Pilpres 2019 lalu.
Eks Cawagub DKI Jakarta itu mengingat pesan Prabowo sebelum memutuskan bergabung dengan pemerintah. Pesan yang diingat adalah, setelah kontestasi berakhir ada tiga hal yang mejadi landasan, yakni cinta NKRI, menghilangkan perselisihan dan perpecahan dan melihat kedepan menatap masa depan.
“Kita harus ingat pesan Pak Prabowo sebelum beliau diminta bergabung dengan pemerintah. Selalu cinta NKRI, kedua iangan menengok kebelakang tataplah kedepan untuk masa depan yang cerah dan terakhir jangan sampai kita terpecah belah. Itu pesan yang harus bisa diterima rakyat di seluruh pelosok negeri,” tandas Sandiaga.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Indef Sebut Tantangan Perbankan Ada di Daya Beli, Bukan Soal Likuiditas
-
5 Fakta Kartu Liputan Wartawan Dicabut Gara-gara Tanya MBG ke Prabowo
-
Kronologi WNI Ditangkap Polisi Jepang Karena Pencurian Tas Seharga Hampir 1 Miliar
-
Aktivis Jogja 'Diculik' Aparat, YLBHI: Ini Penangkapan Ilegal dan Sewenang-wenang!
-
Tak Mau PPP Terbelah, Agus Suparmanto Sebut Klaim Mardiono Cuma Dinamika Biasa
-
Zulhas Umumkan 6 Jurus Atasi Keracunan Massal MBG, Dapur Tak Bersertifikat Wajib Tutup!
-
Boni Hargens: Tim Transformasi Polri Bukan Tandingan, Tapi Bukti Inklusivitas Reformasi
-
Lama Bungkam, Istri Arya Daru Pangayunan Akhirnya Buka Suara: Jangan Framing Negatif
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana