Suara.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nadiem Makarim menanggapi sejumlah keraguan masyarakat yang menilainya tidak terlalu berkapasitas untuk mengawal pendidikan di Indonesia dengan latar belakang pengusaha.
Nadiem mengatakan adalah hal yang wajar jika kemampuannya diragukan sebagian masyarakat untuk memajukan pendidikan di Indonesia, namun eks CEO Gojek itu meyakini hanya waktu yang bisa menjawab keraguan tersebut.
"Apakah ada yang mempertanyakan kemampuan saya dengan tanggung jawab sebesar ini? Pasti. Apakah saya bisa memenuhi ekspektasi masyarakat yang begitu tinggi kepada saya? Waktulah yang akan menjawab," kata Nadiem dalam pidatonya saat upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda di Kemendikbud, Jakarta Pusat, Senin (28/10/2019).
Nadiem mengaku saat ditawari Presiden Joko Widodo untuk menjadi menteri, dirinya tidak pikir panjang sebab dirinya merasa yakin demi membantu generasi muda dalam pendidikan.
"Tapi pada saat saya diberikan kesempatan oleh Pak Presiden untuk membantu generasi berikutnya, saya tidak berpikir dua kali, saya melangkah ke depan, apapun risikonya," katanya.
Dia meyakini kehadirannya di Kemendikbud akan mampu membawa hal baru bagi pendidikan di Indonesia.
"Kehadiran saya di sini membuka berbagai macam kesempatan untuk generasi berikutnya. Kawan-kawan pemuda, gerbang kita telah terbuka!" tegas Nadiem.
Sebelumnya, Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia Muhammad Ramli Rahim sangsi atas dipilihnya Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Menurut Ramli, meskipun Nadiem sukses dalam bisnis transportasi online, ia tidak cocok untuk memimpin sebuah kementerian yang dipenuhi orang-orang pintar dan berpendidikan tinggi.
Baca Juga: Projo Batal Ngambek usai Dapat Jabatan Wamen, Respons Menohok Seknas Jokowi
"Nadiem Anwar Makarim memang Alumni Brown University Amerika Serikan dan juga Alumni Harvard Business School Amerika Serikat tetapi tahu apa Nadiem soal pendidikan negeri ini?" kata Ramli dalam keterangnnya, Rabu (23/10/2019).
Dia menjelaskan, tahun 2045 Indonesia bermimpi menjadi negara maju dengan PDB terbesar keempat dunia, sedangkan pada tahun 2030 adalah puncak bonus demografi Indonesia.
Hasil PISA, kompetensi generasi bangsa di bidang matematika, reading dan sains berada pada level 0-2 dan dicap bangsa Indonesia baru bisa menghadapi abad 21 setelah 1000 tahun mendatang.
Kekurangan guru pegawai negeri sipil (PNS) di sekolah negeri mencapai 1.141.176 orang belum termasuk 391.644 guru yang akan pensiun pada tahun 2020 hingga 2024.
Dengan kondisi tersebut, kata Ramli, hampir bisa dipastikan bahwa pendidikan dasar dan menengah kita akan lumpuh total ketika seluruh guru honorer yang pendapatannya jauh lebih rendah dari driver gojek itu menyatakan 'mogok mengajar'.
"Anak-anak SD kita tamat SD lebih dari 80 persen dinyatakan gagal Matematika dan juga gagal literasi, juga gagal di sains, lalu apa yang bisa dilakukan Nadiem?" tegas Ramli.
Berita Terkait
-
Ketua Emak-emak Relawan Prabowo Ragukan Kapabilitas Mendikbud Nadiem
-
Kaget Jokowi Pilih Nadiem, Muhammadiyah: Jangan Sampai Dinilai Serampangan
-
Mendikbud Nadiem Ngaku Langsung On Fire Tiap Kali Ketemu Guru
-
Mendikbud Belum Punya Wamen, Nadiem: Masih Lihat yang Dibutuhkan
-
Kenalan dengan Pegawai Kemdikbud, Nadiem Dipanggil 'Mas Menteri'
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
Pilihan
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
-
Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
Terkini
-
Kala Megawati Kenang Momen Soeharto Tolak Bung Karno Dimakamkan di TMP
-
Peringatan Megawati Buat Dunia: Penjajahan Kini Hadir Lewat Algoritma dan Data
-
Wanti-wanti Pemprov DKI Hadapi Cuaca Ekstrem, DPRD Pesimistis Jakarta Bebas Banjir, Mengapa?
-
Ada Apa dengan Jokowi? Batal Hadiri Kongres III Projo Karena Anjuran Tim Dokter
-
Pengunjung Tak Perlu Cemas, Ini Kantong-kantong Parkir Konser BLACKPINK di SUGBK Jakarta
-
Megawati Ingatkan Soal Bahaya AI: Buat Saya yang Paling Baik Adalah Otak yang Diberikan Tuhan
-
Cahaya dan Harapan di HLN ke-80: PLN Sambungkan Listrik Gratis bagi Keluarga Prasejahtera di Padang
-
Wapres Gibran Undi Doorprize di Acara Mancing, Ray Rangkuti Ketawa Ngakak: Aku Gak Bisa Lagi Ngomong
-
Pidato di Peringatan KAA ke-70, Megawati: Kemerdekaan Palestina Harus Penuh, Tanpa Tawar-Menawar!
-
Update Banjir Jakarta: Dua RT Ini Masih Tergenang, Belasan Wilayah Sudah Surut Usai Hujan Deras