Suara.com - Dewan Pimpinan Sekretariat Nasional Jaringan Organisasi dan Komunitas Warga Indonesia (Seknas Jokowi) Jawa Timur Sapto Raharjanto menyayangkan sikap Projo yang sempat mengancam membubarkan diri menyikapi hasil pembentukan kabinet di pemerintahan periode kedua Presiden Joko Widodo.
Menurut Sapto saat dihubungi Jatimnet.com, Minggu (27/10/2019), sebagai relawan pendukung, seharusnya Projo tak meminta-minta jabatan di kabinet dari hasil kerja keras memenangkan Jokowi dan Maruf Amin dalam Pilpres 2019 lalu.
"Kami menyayangkan sikap relawan yang ngambek dan mengancam membubarkan diri, karena pembagian jabatan. Bagi kami, masih banyak tugas yang harus dilakukan,” kata Sapto.
Seknas Jokowi, menurut Sapto, bisa memahami langkah Jokowi yang mengakomodasi semua pihak. Termasuk partai Gerindra dengan memberi dua kursi menteri, yang salah satunya adalah Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan.
“Sikap kami sama dengan sikap DPN Seknas Jokowi (pusat). Konteks pemilihan kabinet yang dilakukan presiden sudah ada perhitungan yang matang, termasuk masuknya dua petinggi Partai Gerindra,” lanjut alumnus Ilmu Sejarah Universitas Jember ini.
Diberitakan sebelumnya, Projo sempat menyatakan kekecewaannya dan mengancam membubarkan diri usai pengumuman kabinet. Sikap itu dipicu masuknya Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan dalam susunan kabinet.
Saat itu Projo menganggap ada beberapa figur yang tidak ‘berkeringat’ dalam pemenangan Jokowi-Amin, tetapi justru mendapat jatah menteri. Namun sikap Projo berubah setelah ketua umumnya, mendapat jatah sebagai wakil menteri.
Sejauh ini, lanjut Sapto, Seknas Jokowi akan menjaga konsistensinya, sekaligus mendukung dan mengawal program Presiden Joko Widodo sampai tahun 2024.
“Sejak tahun 2014 kami selalu konsisten, dengan tidak pernah meminta jatah (menteri maupun wakil menteri), karena kami relawan, bukan parpol. Bagi kami pemilihan kandidat menteri dan wakilnya adalah hak prerogatif presiden,” tegas Sapto.
Baca Juga: Seknas Jokowi: Kami Tak Perlu jadi Pemarah Demi Sebuah Jabatan
Berita Terkait
-
Sempat Kecewa karena Dipilih Jokowi, Projo Akui Prabowo Patriot Sejati
-
Satu Kabinet dengan Prabowo, Ketua Projo: Benih-benih Cinta Sudah Muncul
-
Jadi Wamendes, Jokowi Minta Ketua Projo Kelola Anggaran Desa Dengan Baik
-
Sempat Dibuat Kecewa, Ketum Projo Mulai Cinta ke Prabowo
-
Sudah Bilang Bubar, Ketum Projo jadi Wamen: Ditugaskan Lagi, Gimana Dong?
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
Terkini
-
OTT KPK di Banten: Jaksa Diduga Peras Animator Korsel Rp2,4 M, Ancam Hukuman Berat Jika Tak Bayar
-
Pesan Seskab Teddy: Kalau Niat Bantu Harus Ikhlas, Jangan Menggiring Seolah Pemerintah Tidak Kerja
-
OTT Bupati Bekasi, PDIP Sebut Tanggung Jawab Pribadi: Partai Tak Pernah Ajarkan Kadernya Korupsi
-
Jawab Desakan Status Bencana Nasional, Seskab Teddy: Pemerintah All Out Tangani Bencana Sumatra
-
Pramono Anung: UMP Jakarta 2026 Sedang Dibahas di Luar Balai Kota
-
Bantah Tudingan Pemerintah Lambat, Seskab Teddy: Kami Sudah Bergerak di Detik Pertama Tanpa Kamera
-
Jelang Mudik Nataru, Pelabuhan Bakauheni Mulai Dipadati Pemudik
-
Bupati Bekasi Diciduk KPK, Pesta Suap Proyek Terbongkar di Pengujung Tahun?
-
KPK Ungkap Ada Pihak yang Berupaya Melarikan Diri pada OTT di Kalsel
-
Mengapa Cara Prabowo Tangani Bencana Begitu Beda dengan Zaman SBY? Ini Perbandingannya