Suara.com - Pedagang Kehilangan Keuntungan tak Boleh Berjualan di Sekaten Yogyakarta
Dalam sehari-hari Endang bisa mengantongi pendapatan Rp 300-600 ribu. Sedangkan di Pasar Malam Sekaten bisa mendapatkan Rp 1,5 juta.
Pedagang Kaki Lima (PKL) yang biasa berjualan di acara Pasar Malam Sekaten, Alun-alun Utara Yogyakarta kecewa tidak dibukanya lapak jualan di acara tersebut. Mereka mengaku kehilangan pendapatan yang cukup banyak hingga jutaan rupiah.
Pasar Malam Sekaten 2019 resmi ditiadakan tahun ini. Tahun sebelumnya pihak Keraton beserta Pemerintah Kota Yogyakarta membuka kesempatan bagi pedagang kaki lima berjualan di Alun-alun Lor, Yogyakarta.
Ditiadakan Pasar Malam tahun ini membuat sejumlah PKL kecewa, hal itu diungkapkan salah seorang pedagang sate kere, Endang Asri ditemui di selatan Pasar Beringharjo, Yogyakarta, Senin (4/10/2019).
"Saya menyayangkan sebenarnya tahun ini ditiadakan pasar malam Sekaten Yogyakarta. Soalnya itu jadi pendapatan yang kami tunggu-tunggu dalam setahun. Tapi ya saat ini disyukuri saja," ungkap Endang.
Wanita 56 tahun ini mengaku bisa mengantongi Rp 600 ribu per hari di selatan Pasar Beringharjo. Jika di Pasar Malam Sekaten bisa mendapat hingga Rp 1,5 juta.
"Hari-hari biasa saya bisa mengantongi Rp 300-600 itu dari jam 16.00-21.00 WIB. Tapi jika di Pasar Malam bisa Rp 1 juta bahkan lebih. Tiap hari saya membawa lima kilo sate. Tiap hari juga ludes," terangnya.
Lebih lanjut, Endang mengungkapkan pihaknya harus menyewa lapak di Pasar Malam sebesar Rp 500 ribu selama acara berlangsung. Memang jumlah tersebut cukup besar, namun pendapatan yang dia dapatkan sudah cukup menutup modal.
Baca Juga: Tak Hanya Batik, Jogja Fashion Week 2019 Hadirkan Koleksi Gaun Menawan
"Sebenarnya itu sudah cukup membantu pedagang kecil seperti saya. Tapi kalau ditiadakan ya sayang. Karena kan pendapatannya untuk satu tahun ke depan kurang," kata dia.
Dia berharap selanjutnya pemerintah dan pihak Keraton Yogyakarta bisa memperhatikan keadaan pedagang seperti dirinya. Sehingga Pasar Malam bisa menjadi sumber pendapatan yang membantu PKL di sekitar Keraton Yogyakarta kompleks Jalan Malioboro.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Akal Bulus Pasutri Polisi Gadungan: Pura-pura Istri Pendarahan, Mobil Sopir Online Lenyap
-
Geger Siswa SMPN 19 Tangsel Tewas Diduga Dibully, Mendikdasmen: Saya Akan Dalami Kasus Ini!
-
Operasi Langit di Cilacap: BNPB 'Halau' Hujan Demi Percepat Evakuasi Korban Longsor
-
Perjalanan Cinta Rugaiya Usman dan Wiranto
-
RUU KUHAP Dikebut Tanpa Suara Publik, Anggota Komisi III DPR Terancam Dilaporkan ke MKD
-
Viral Hewan Ragunan Kurus Diduga Dana Jatah Makan Ditilep, Publik Tuntut Audit
-
Kabar Duka! Istri Wiranto, Rugaiya Usman Meninggal Dunia di Bandung
-
Geger Bayi di Cipayung: Dibuang di Jurang, Ditemukan Hidup dalam Goodie Bag Saat Kerja Bakti
-
Tegas! Pramono Anung Larang Jajarannya Persulit Izin Pembangunan Rumah Ibadah di Jakarta
-
Pramono Bantah Isu Tarif LRT Rp160 Ribu: Jadi Saja Belum