Suara.com - Kementerian Pertahanan (Kemenhan) di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto tengah mengkaji kembali proyek kerjasama produksi pesawat tempur Korean Fighter Xperiment/Indonesia Fighter Xperiment (KFX/IFX). Proyek kerjasama Indonesia -Korea Selatan itu sempat tertunda di tahun 2009 silam.
Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Wahyu Sakti Trenggono mengungkapkan kekinian masih mengkaji kembali terkait kelanjutan proyek kerjasama pesawat tempur KFX/IFX. Hal itu dilakukan guna mempertimbangkan seberapa penting kerjasama tersebut untuk dilanjutkan.
"Khusus KFX/IFX itu kita sedang dalami lah, kita pelajari. Sebetulnya manfaatnya kita dapat apa juga, itu kan penting. Karena itu kan teknologi tinggi," kata Trenggono di Kantor Kemenhan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (5/11/3/2019).
Trenggono menilai perlu pertimbangan yang mendalam dalam menindaklanjuti proyek kerjasama pesawat tempur KFX/IFX. Apalagi anggaran yang dibutuhkan pun terbilang cukup besar.
“Nilainya mahal sampai 2 miliar Dollar loh,” ujarnya.
Namun, Trenggono enggan berspekulasi, proyek kerja sama pesawat tempur KFX/IFX di era Prabowo akan dilanjutkan atau tidak. Trenggono lagi-lagi menegaskan hal itu masih dikaji.
"Nanti kalau saya jawab kalian ini apa namanya, dilanjutkan atau dihentikan, heboh lagi. Masih dikaji dulu,” katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO