Suara.com - Planetarium Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat ramai dipadati warga, Kamis (26/12/2019). Mereka mengamati proses terjadinya Gerhana Matahari Cincin Pantauan hingga pukul 12.00 WIB.
Suasana Planetarium TIM penuh disesaki ribuan pengunjung mulai dari anak-anak hingga dewasa. Mereka antusias datang sejak pukul 08.00 WIB pagi tadi untuk melihat fenomena alam langka ini.
"Ini adalah salah satu fenomena alam yang tidak terjadi di tempat yang sama satu setahun sekali, atau rutin, ya kalau gerhana sendiri kan tiap tahun selalu ya ada cuma tempatnya beda-beda," ujar Kepala Planetarium TIM, Eko Wibowo kepada Ayojakarta di halaman teater TIM, Cikini, Jakpus, Kamis (26/12/2019).
Ia mencatat, Gerhana Matahari Cincin terakhir terjadi pada tahun 2016, dan setelah tiga tahun kemudian kembali muncul secara parsial.
"Kemudian nanti tahun 2023 ada lagi, karena cukup lama sehingga masyarakat cukup antusias untuk melihat fenomena ini," tuturnya. Sementara itu salah seorang pengunjung, Winarti mengaku kagum ketika menyaksikan Gerhana Matahari Cincin.
"Iya Subhanallah bagus banget, kelihatan seperti bulan sabit tapi ini bukan bulan, tapi matahari. Banyak awan juga kadang kelihatan, tapi kalau gak ada awam jelas banget kelihatan," ucapnya.
Para pengunjung yang ingin melihat Gerhana Matahari Cincin ini diberikan kacamata khusus bernama Filter MD5, yang berkemampuan meredupkan cahaya matahari hingga 100.000 kali. Selain itu pihak Planetarium juga menyediakan 13 teleskop untuk para pengunjung gunakan yang dibimbing para komunitas astronomi.
Berita Terkait
-
Telur Jadi Alat Penelitian Gerhana Matahari Observator Malaysia di Batam
-
Suhu Kota Batam Jadi Dingin saat Gerhana Matahari Berlangsung
-
Gerhana Matahari Mulai Terlihat di Jakarta, Warga Serbu Planetarium
-
Penting! Jangan Lihat Gerhana Matahari dengan Mata Telanjang, Ini Tipsnya
-
Soal Kaitan Tsunami Aceh dan Gerhana Matahari Cincin, Ini Kata BMKG
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
Terkini
-
Sebulan 3 Kali Kecelakaan, Pramono Bakal Evaluasi Transjakarta
-
Ratusan Siswa Keracunan MBG di Banggai Kepulauan, 34 Masih dalam Perawatan
-
Gubernur Bobby Nasution Harap Bisa Bangun Sport Tourism di Sumut Lewat Balap
-
Tim Penyelamat Freeport Temukan Dua Korban Longsor, Pencarian 5 Pekerja Masih Berlanjut
-
Momen Prabowo Subianto Disambut Hangat Diaspora di New York, Siap Sampaikan Pidato Penting di PBB!
-
Agus Suparmanto Dinilai Bisa Jadi Kunci Perubahan PPP, Dukungan Keluarga Mbah Moen Jadi Modal
-
Longsor Freeport: 2 Pekerja Berhasil Ditemukan , 5 Orang Masih dalam Pencarian
-
Hitung-hitungan Jelang Muktamar X PPP: Mardiono Disebut Masih Kuat dari Agus Suparmanto
-
Jokowi Beri Arahan 'Prabowo-Gibran 2 Periode', Relawan Prabowo: Tergantung Masyarakat Memilih
-
DPR Desak Penghentian Sementara PSN Kebun Tebu Merauke: Hak Adat Tak Boleh Dikorbankan