Suara.com - Banjir yang melanda sejumlah kawasan di Jakarta dan sekitarnya sejak Rabu (1/1/2020), turut mendapat tanggapan dari Politikus Partai Gerindra Andre Rosiade.
Bukan membahas soal teknis, Andre justru menyoroti tanggapan oknum-oknum yang dinilai memberikan komentar menyudutkan mengenai bencana banjir. Hal itu disampaikan Andre melalui cuitan yang dibagikan di jejaring Twitter pribadinya @andre_rosiade.
Menurut Andre, bencana banjir bisa jadi merupakan teguran Tuhan kepada umatnya, sehingga mestinya semua kalangan bekerja sama menanggulangi bencana tersebut, bukannya banyak berkomentar.
"Banjir adalah musibah yang mungkin disebabkan "teguran" Allah kepada umatnya. Sekarang seharusnya semua bergandengan tangan Pemerintah Pusat, DKI, Jabar, Banten bersama-sama menanggulangi banjir dulu," cuit Andre, seperti dikutip Suara.com, Sabtu (4/1).
Lebih lanjut, Andre menambahkan bahwa setelah proses penanggulangan selesai, baiknya diadakan evaluasi supaya bencana banjir tidak terulang kembali, sekaligus meminta semua pihak untuk tidak memberi komentar bernada provokasi dan menyudutkan.
"Setelah selesai baru lakukan evaluasi agar ke depan tidak terjadi lagi. Tolong hentikan nyinyir," imbuhnya.
Cuitan Andre Rosiade itu pun respons dari aktivis Faizal Assegaf. Faizal mengkritisi kata "mungkin" yang digunakan Andre dalam cuitannya.
Menurut mantan anggota Presidium Alumni (PA) 212 itu, kata "mungkin" justru menunjukkan keraguan umat atas kuasa Tuhan, sehingga tidak menjadi soal jika netizen ramai membuat spekulasi mengenai banjir.
"Bung @andre_rosiade, kata "mugkin" menegaskan keraguan pada Kuasa Tuhan. Jadi wajar sebagian netizen berkesimpulan," tulis Faizal.
Baca Juga: Tengok Korban Banjir Lebak, Menko PMK Soroti Kelayakan Tempat Pengungsian
Ia lalu membandingkan tanggapan warga DKI Jakarta ketika pemerintahan Basuki Thahaja Purnama alias Ahok dan Gubernur Anies Baswedan, yang menunjukkan kejadian kontras. Faizal menilai, saat pemerintahan Anies, banjir di Jakarta dijadikan alat untuk meredam kritik warga yang tidak puas dengan kinerja sang gubernur.
"Saat Ahok pimpin Jakarta, muncul banjir dituding kutukan Tuhan karena gubernur kafir. Sebaliknya banjir di era Anies disimpulkan musibah sebagai cara untuk meredam protes rakyat," imbuhnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 7 Sunscreen Mengandung Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam, Semua di Bawah Rp60 Ribu
Pilihan
-
Trik Rahasia Belanja Kosmetik di 11.11, Biar Tetap Hemat dan Tetap Glowing
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
Terkini
-
Mau Perkuat Partai yang Dipimpin Prabowo, Budi Arie Bicara Soal Kapan Masuk Gerindra
-
Dasco: Gerindra Siap Tampung Gelombang Relawan Projo!
-
PLN Electric Run 2025 Siap Start Besok, Ribuan Pelari Dukung Gerakan Transisi Energi Bersih
-
Merapat ke Prabowo, Budi Arie Bicara Kemungkinan Jokowi Tak Lagi Jadi Dewan Penasihat Projo!
-
Hujan Lebat Iringi Megawati Ziarah ke Makam Bung Karno di Blitar, Begini Momennya
-
Usai Budi Arie Kasih Sinyal Gabung Gerindra, Projo Siap Lepas Wajah Jokowi dari Logo!
-
Beri Sinyal Kuat Gabung ke Gerindra, Budi Arie: Saya Satu-satunya yang Diminta Presiden
-
Cuma Hadir di Kongres Projo Lewat Video, Budi Arie Ungkap Kondisi Jokowi: Sudah Pulih, tapi...
-
Dari Blitar, Megawati Inisiasi Gagasan 'KAA Plus', Bangun Blok Baru Negara Global Selatan
-
Berenang Jelang Magrib, Remaja 16 Tahun Sudah 4 Hari Hilang usai Loncat dari Jembatan Kali Mampang