Suara.com - Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Batam menyatakan pesawat Batik Air yang ditumpangi Warga Negara Indonesia (WNI) dari Wuhan akan diberi disinfektan.
Pernyataan tersebut disampaikan Kepala KKP Kelas 1 Batam di VIP Bandara Hang Nadim Batam Achmad Farchanny seperti diberitakan Batamnews.co.id-jaringan Suara.com pada Sabtu (1/2/2020).
“Hal itu wajib, untuk mencegah segala sesuatunya, proses inspeksi alat angkut pesawat,” ucapnya.
Dia mengatakan langkah tersebut wajib dilakukan untuk menghindari kemungkinan penyebaran Virus Corona. Sementara itu, ia memastikan pemulangan WNI dari Wuhan dipastikan melalui Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau.
Sebanyak 234 orang WNI yang diangkut menggunakan maskapai Batik Air, yang disewa pemerintah ini, tetap akan berada di pesawat untuk menjalani pemeriksaan ketat dari KKP Kelas 1 Batam.
“Pemeriksaan di dalam pesawat sebelum turun, untuk kemudian ganti pesawat,” ujar Achmad.
Achmad melanjutkan, pemeriksaan kesehatan WNI tersebut akan dilaksanakan sesuai dengan aturan proses karantina yang berlaku. Pemeriksaan akan ditekankan pada pengecekan suhu tubuh.
“Yang pasti periksa suhu tubuh, dan lain-lain,” kata dia.
Dalam proses pemeriksaan kesehatan para penumpang di dalam pesawat, pihaknya memperkirakan bisa dilakukan dalam kurun waktu satu jam.
Baca Juga: Detik-detik Lepas Tim Evakuasi untuk WNI di Wuhan
Jika nantinya ditemukan ada WNI yang sakit, maka langkah selanjutnya akan diisolasi di Batam. Dimana akan dirujuk di RSUD Embung Fatimah dan RS Badan Pengusahaan Batam.
“Suhu di atas 38 derajat, tentu tindakan isolasi, kalau misalnya terjadi, akan disiapkan,” jelasnya.
Namun dari informasi terakhir yang diperolehnya, kondisi para WNI dari Wuhan dalam keadaan sehat. Ia menegaskan evakuasi dilakukan nantinya hanya untuk orang-orang yang dalam keadaan sehat.
“Kita evakuasi orang-orang yang sehat saja,” kata dia.
Setelah diperiksa, kata Achmad, WNI yang terbang dari Wuhan segera dipindahkan menggunakan pesawat lain untuk melanjutkan perjalanan ke Natuna.
Berita Terkait
-
Transit di Batam, Ini Skema Penjemputan Ratusan WNI dari China
-
Detik-detik Lepas Tim Evakuasi untuk WNI di Wuhan
-
Alumni UI Asal China Tak Percaya Wabah Virus Corona Berasal dari Kelelawar
-
Evakuasi WNI dari Wuhan Menggunakan Pesawat Batik Air
-
Tolak Karantina WNI dari China, Warga Batam Blokir Bandara Ranai
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
Terkini
-
Pramono Anung: UMP Jakarta 2026 Sedang Dibahas di Luar Balai Kota
-
Bantah Tudingan Pemerintah Lambat, Seskab Teddy: Kami Sudah Bergerak di Detik Pertama Tanpa Kamera
-
Jelang Mudik Nataru, Pelabuhan Bakauheni Mulai Dipadati Pemudik
-
Bupati Bekasi Diciduk KPK, Pesta Suap Proyek Terbongkar di Pengujung Tahun?
-
KPK Ungkap Ada Pihak yang Berupaya Melarikan Diri pada OTT di Kalsel
-
Mengapa Cara Prabowo Tangani Bencana Begitu Beda dengan Zaman SBY? Ini Perbandingannya
-
Anak SD Diduga Bunuh Ibu di Medan: Kejanggalan Kasus dan Mengapa Polisi Sangat Berhati-hati
-
OTT KPK di Bekasi: Bupati Ade Kuswara Diduga Terima Suap Proyek
-
Roy Suryo Klaim Ijazah Jokowi Tetap Palsu Usai Gelar Perkara Khusus
-
KPK Sebut Tak Targetkan 3 OTT Dalam Sehari: Transaksi Terjadi Bersamaan