Suara.com - Tersangka kasus suap penetapan Anggota DPR pergantian antarwaktu (PAW) Harun Masiku masih buron hingga sekarang.
Lantaran Harun Masiku tak segera tertangkap, politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean kembali membuat cuitan yang mempertanyakan keberadaannya.
Ia bahkan mengunggah foto Harus Masiku yang telah diedit sedemikian rupa. Alhasil, buron KPK ini tampak memakai baju merah berlogo Partai PDI Perjuangan.
Dalam cuitannya, Ferdinand menyindir Harun Masiku, apakah bisa makan enak atau tidak.
"Selamat siang Harun Masiku, siang ini kamu makan apa dan dimana? Masih bisakah kau menikmati enaknya coto makasar? Atau masih bisakah engkau mencicipi empek-empek Palembang dari dapilmu? Atau rasakan nikmatnya masakan padang?" tulis Ferdinand.
Ia menambahkan, "Atau kau sudah tak tahu lagi semua itu? Masih hidupkah kau Masiku?"
Cuitan Ferdinand ini dikomentar oleh beberapa warganet. Mereka rata-rata juga mempertayakan keberadaan Harun Masiku yang tak kunjung ditangkap.
"Jangan-jangan ia sedang berpikir, hmmm nikmatnya menjadi pusat perhatian seluruh bangsa ini, melebihi nikmat untuk mendapat kursi DPR," komentar dari @SusilawatiSisi2.
Harun Masiku hingga kini belum tertangkap dan status Caleg PDI Perjuangan tersebut dinyatakan buron.
Baca Juga: Tak Percaya Tuhan, Dul Jaelani Akui Sempat Jadi Ateis
Sebelumnya, Harun sempat berada di Singapura pada 6 Januari 2020. Namun, Harun telah kembali ke Indonesia pada 7 Januari 2020 atau sehari sebelum OTT terhadap mantan Komisioner KPU Wahyu Setiawan.
Belakangan, KPK mengakui bahwa sempat mendeteksi keberadaan Harun Masiku di sekitar Gedung Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan saat akan ditangkap pada Rabu (8/1/2020).
"Sudah saya sampaikan memang ada di sekitar Kebayoran Lama sekitar situ. Kemudian tempat tinggal juga di Kebayoran Lama, PTIK juga di Kebayoran Lama. Teman-teman (Tim Penyelidik KPK) kemudian ke sana," kata Plt Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ali Fikri di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (30/1/2020).
Ali juga menyebut, saat itu pun sekaligus berbarengan dengan penangkapan terhadap eks Komisioner KPU Wahyu Setiawan bersama delapan orang lainnya dalam perkara suap PAW Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan.
Berita Terkait
-
HNW Singgung Pekerja China di Tengah Isu Corona, Ferdinand: Astagaaaaa!
-
Mendadak Ditarik ke Kejagung, Yadyn Sempat Beri Pesan ke Penyidik KPK
-
Penyebar Video Negara Rakyat Nusantara Diciduk dan 4 Berita Populer Lainnya
-
Data Pribadi Harun Masiku Dibongkar, Roy Suryo: Tidak Melanggar Privasi
-
Yasonna Laoly Disebut Ikut Lindungi Harun Masiku dari Jeratan Hukum
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
Terkini
-
Soal Pemberian Gelar Pahlawan ke Soeharto, Puan Singgung Rekam Jejak: Harus Dikaji Dengan Baik
-
Dapat 'Restu' BNN usai Ditangkap Kasus Narkoba, Onad Bakal Direhab di Sini
-
PPATK Klaim Berhasil Tekan Judi Online! Triliunan Rupiah Berhasil Diselamatkan
-
11 Tahun di Penjara, Korban Tragedi 1965: kalau Soeharto Dapat Gelar Pahlawan Kami Tidak Rela!
-
Kemenkeu: Pertumbuhan Ekonomi Butuh Ekosistem Bisnis yang Kolaboratif dan Berorientasi Inovasi
-
Usulan Gelar Pahlawan Bagi Soeharto Dianggap Mengerikan, Mengapa?
-
Prabowo Setuju Rp5 Triliun untuk KAI Tambah Gerbong KRL Baru: untuk Rakyat Banyak Saya Tidak Ragu!
-
Hadapi Musim Hujan, Pramono Pastikan Banjir Jakarta Bisa Surut Kurang dari 24 Jam
-
Detik-detik Kecelakaan KA Bangunkarta di Prambanan Sleman: Tiga Orang Tewas
-
Soal Polemik Whoosh, Puan: Jangan Terjadi Kerugian Negara Berlarut-larut