Suara.com - Organisasi konservasi alam Burung Indonesia mengatakan ada 21 spesies burung baru yang tercatat di Indonesia pada tahun ini. Dengan demikian, Indonesia kini memiliki 1.794 spesies burung sekaligus menjadi negara keempat dengan jumlah spesies burung terbanyak di dunia.
Research & Communication Officer Burung Indonesia Achmad Ridha Junaid mengatakan, penambahan daftar spesies ini berdasar pada studi literatur dari sejumlah penelitian yang dihimpun oleh organisasinya.
Tujuh spesies di antaranya belum pernah didokumentasikan, sedangkan 14 spesies lainnya merupakan sub-spesies yang kini dikategorikan sebagai spesies sendiri.
Spesies baru itu antara lain kipasan peleng dan cikrak peleng yang berasal dari Pulau Peleng, Sulawesi Tengah. Kemudian ceret taliabu, myzomela taliabu, dan cikrak taliabu ditemukan di Pulau Taliabu, Maluku Utara.
Selain itu, myzomela alor dan cabai kacamata atau spectacled flowerpecker. Para peneliti menamai cabai kacamata sebagai dicaeum dayakorum untuk menghormati suku Dayak -suku asli Kalimantan dimana spesies tersebut ditemukan-.
“Enam dari tujuh spesies yang belum pernah didokumentasikan itu adalah jenis endemik Indonesia, kalau cabai kacamata kita berbagi jenis dengan Malaysia karena ditemukan di Kalimantan,” kata Ridha sebagaimana dilansir Anadolu Agency, Selasa (18/2).
Menurut dia, penemuan ini berdampak sangat penting untuk konservasi dan melindungi spesies tersebut dari ancaman kepunahan, terutama untuk jenis burung endemik Indonesia.
Perlu upaya lebih lanjut untuk menentukan kondisi populasi burung-burung ini serta status kepunahannya.
“Misalnya spesies cikrak taliabu dan cikrang peleng itu distribusinya sangat terbatas dan cuma ada di pulau itu,” tutur Ridha.
Baca Juga: Disangka Punah, Ilmuwan Temukan Spesies Burung Nuri Setinggi 1 Meter
“Ketika ada gangguan signifikan pada habitat mereka, maka spesies itu bisa menghilang bahkan secara global karena statusnya yang endemik,” lanjut dia.
Ridha mengatakan sejauh ini habitat tempat ditemukannya spesies burung baru tersebut bukan kawasan konservasi sehingga perlu upaya lebih lanjut dan sosialisai kepada masyarakat sekitar agar kelestariannya terjaga.
Apalagi, spesies burung sering menjadi target perburuan liar yang langsung diambil dari habitat aslinya.
Terancam Punah
Badan Konservasi Dunia (IUCN) telah memperbarui daftar spesies terancam punah pada akhir 2019 lalu.
Berdasarkan pembaruan tersebut, delapan spesies burung di Indonesia mengalami peningkatan risiko kepunahan. Hanya satu spesies yang mengalami penurunan risiko kepunahan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
-
AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
-
Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
-
PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
-
Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!
-
Pecalang Jakarta: Rano Karno Ingin Wujudkan Keamanan Sosial ala Bali di Ibu Kota
-
5 Fakta OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Barang Bukti Segepok Uang
-
Di Sidang MKD: Ahli Sebut Ucapan Ahmad Sahroni Salah Dipahami Akibat Perang Informasi
-
TKA 2025 Hari Pertama Berjalan Lancar, Sinyal Positif dari Sekolah dan Siswa di Seluruh Indonesia
-
Aktivis Serukan Pimpinan Pusat HKBP Jaga Netralitas dari Kepentingan Politik