Suara.com - Pemerintah mencari orang-orang yang berhubungan langsung dengan 2 pasien baru terinfeksi virus corona. Dua pasien itu dinamai pasien 3 dan pasien 4.
Sumber penularan utama dari virus corona adalah manusia yang positif terjangkit. Hal itu karena medium penularan virus ini adalah droplet atau air liur (dahak) yang terpercik dari orang yang terinfeksi.
"Penelusuran ini untuk mencegah penyebaran lebih luas virus COVID-19 di masyarakat," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Sabtu (7/3/2020).
"Kami telusuri, selama ini pasien positif ke mana saja, siapa yang kontak dekat dengan dia. Bisa siapa saja, karena penularan terjadi di jarak dekat pada saat ada 'droplet' dari batuk, bersin dari orang positif," lanjutnya.
Ia belum memastikan jumlah orang yang termasuk dalam kontak dekat dua pasien baru virus corona atau pasien 3 dan 4. Ditegaskannya bahwa identitas pasien 3 dan 4 ini dirahasiakan pemerintah sesuai etika medis dan ketentuan yang berlaku di standar kesehatan internasional. Selain penelusuran kontak pasien 3 dan 4, pemerintah juga terus melacak kontak dekat dari yang termasuk di klaster pasien 1 dan 2.
"Untuk kasus 1 juga masih dicari apakah dia punya subklaster, misalnya kontak langsung dengan kasus pasien 1 yang positif dan apa ada orang lain yang kontak tanpa melalui pasien 1," katanya.
Mekanisme penelusuran yang dilakukan, katanya, sama seperti yang sebelumnya. Kementerian Kesehatan dengan bantuan kepolisian dan Badan Intelijen Negara (BIN) melakukan penelusuran terhadap orang-orang yang melakukan kontak dekat dengan dua pasien pertama COVID-19.
Terkait pasien 1 COVID-19, pemerintah menelusuri sebanyak 80 orang hingga mengerucut menjadi tujuh orang yang melakukan kontak dekat sehingga menjadi suspect virus corona. Dua di antaranya positif COVID-19 sehingga menjadi pasien nomor 3 dan 4.
Hingga Sabtu siang ini, empat orang telah terkonfirmasi terinfeksi virus COVID-19 di dalam negeri. Sedangkan "suspect" sebanyak 11 orang. Ini termasuk satu awak kapal pesiar Diamond Princess dan satu orang di Bandung, Jawa Barat.
Baca Juga: Virus Corona: Robert Bantah Minta Duel Arema Vs Persib Tanpa Penonton
Yurianto juga melaporkan bahwa kondisi kesehatan keempat pasien COVID-19 terus membaik. Pasien 1 dan 2 tinggal menjalani pemeriksaan laboratorium. Jika hasil laboratorium menunjukkan pasien 1 dan 2 negatif, maka mereka akan dipulangkan dari RSPI Sulianti Saroso.
"Yang kasus nomor satu dan dua tinggal pemeriksaan lab, kalau sudah negatif akan dipulangkan," katanya.
Sementara untuk kasus 3 dan 4, kata dia, pasien sudah tak mengalami panas dan pilek serta batuknya sudah berkurang. Ia mengatakan perawatan akan terus dilakukan dan diharapkan kasus 3 dan kasus 4 tersebut akan membaik.
"Sementara kasus 3 dan 4 yang baru kita sama-sama sampaikan kembali sekarang ini sudah tidak panas lagi. Pilek juga sudah tidak terlalu parah juga sudah jarang-jarang batuk juga berkurang. Mudah-mudahan dalam perawatan lebih lanjut dua orang terakhir ini tiga dan empat akan menjadi baik," ujar demikian Achmad Yurianto. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO