Suara.com - Berbagai cara dilakukan Badan Pengusahaan atau BP Batam untuk keluar dari krisis air bersih dan air minum di Batam. Selain memanfaatkan teknologi hingga salat minta hujan (istisqa).
Saat ini BP Batam tengah berencana membuat hujan buatan di langit-langit Kota Batam dengan teknologi yang sudah ada.
Rencananya BP Batam akan menjalin kerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Sebelum itu, bakal dibuat kajian untuk teknologi yang akan digunakan. Proses kajian itu memakan biaya Rp 100 juta.
"Realisasi usaha ini akan memakan waktu pengkajian selama 2 minggu dengan biaya Rp 100 juta utuk proses kajian," ujar Kepala BP Batam Muhammad Rudi, seperti dilansir Batamnews (jaringan Suara.com), Selasa (10/3/2020).
Namun upaya ini ternyata tidak menjamin Batam akan mengalami turun hujan dalam waktu dekat dan menambah debit air di waduk-waduk yang ada di Batam.
Menurut Rudi, membuat hujan buatan harus melihat awan. Bila tak ada awan tak bisa dibuat.
"Awan ada air pun bisa saja berisiko, misal sekarang di atas Batam tapi datang angin terbawa ke Singapura, yang hujan malah Singapura,” kata Rudi.
Realisasi teknologi hujan buatan ini akan dilakukan dalam Maret ini, usai hasil studi kelayakan keluar.
Baca Juga: Komisi VI Dorong Koordinasi Pemkot dengan BP Batam
"Dan teknologi ini akan dilakukan di Batam selama 1 tahun hingga waduk Duriangkang kembali ke titik normal," katanya.
Anggota Bidang Pengusahaan BP Batam, Syahril Japarin mengatakan, pengadaan hujan buatan ini akan meamanfaatkan pesawat untuk menyebar garam dan bahan lainnya yang mendukung teknologi.
“Hujan buatan itu kan nanti izinnya ke Pekanbaru karena mereka yang punya alat itu. kalaupun awannya tidak ada di atas Batam, kita akan minta untuk menarik awannya ke atas sini,” ujar Sjahril.
Selain upaya rationing ini, Rudi juga mengimbau seluruh jajarannya menggelar salat istisqa sejak Jumat (6/3/2020).
Salat ini akan rutin digelar minimal satu minggu sekali setiap Jumat.
“Surat edaran sudah kami buat. Kalaupun mau tiap hari dilakukan boleh habis zuhur. Kalau engga ya seminggu sekali,” ujar Rudi.
Berita Terkait
-
Warga dan PNS Blitar Salat Minta Hujan, Bupati Minta Jaga Sumber Air
-
Kekeringan Landa 88 Desa, Ratusan Warga Pati Gelar Salat Istisqo
-
Tujuh Desa di Kabupaten Pemalang Gelar Salat Minta Hujan
-
Kekeringan Berkepanjangan, Warga Banyumas Salat Istisqa di Alun-Alun
-
Teror Asap dan Kemarau, PNS Bangka Belitung Bareng TNI Salat Minta Hujan
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 5 Rekomendasi Cushion Lokal dengan Coverage Terbaik Untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp50 Ribuan
Pilihan
-
Trik Rahasia Belanja Kosmetik di 11.11, Biar Tetap Hemat dan Tetap Glowing
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
Terkini
-
Mau Perkuat Partai yang Dipimpin Prabowo, Budi Arie Bicara Soal Kapan Masuk Gerindra
-
Dasco: Gerindra Siap Tampung Gelombang Relawan Projo!
-
PLN Electric Run 2025 Siap Start Besok, Ribuan Pelari Dukung Gerakan Transisi Energi Bersih
-
Merapat ke Prabowo, Budi Arie Bicara Kemungkinan Jokowi Tak Lagi Jadi Dewan Penasihat Projo!
-
Hujan Lebat Iringi Megawati Ziarah ke Makam Bung Karno di Blitar, Begini Momennya
-
Usai Budi Arie Kasih Sinyal Gabung Gerindra, Projo Siap Lepas Wajah Jokowi dari Logo!
-
Beri Sinyal Kuat Gabung ke Gerindra, Budi Arie: Saya Satu-satunya yang Diminta Presiden
-
Cuma Hadir di Kongres Projo Lewat Video, Budi Arie Ungkap Kondisi Jokowi: Sudah Pulih, tapi...
-
Dari Blitar, Megawati Inisiasi Gagasan 'KAA Plus', Bangun Blok Baru Negara Global Selatan
-
Berenang Jelang Magrib, Remaja 16 Tahun Sudah 4 Hari Hilang usai Loncat dari Jembatan Kali Mampang