Tak Semua Orang Perlu di Tes Corona-Covid-19, Apa Alasan Pemerintah?
Pemerintah memastikan penanganan infeksi virus corona Covid-19 yang masuk ke Indonesia dilaksanakan dengan baik. Meski begitu, masyarakat masih saja merasa panik dan khawatir virus tersebar.
Bahkan tidak sedikit masyarakat yang ingin memeriksakan dirinya ke laboratorium, demi memastikan terjangkit tidaknya mereka oleh Covid-19. Namun hal ini menurut Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, dr Achmad Yurianto, tidak efektif.
Sebab, tes laboratorium untuk pemeriksaan virus Corona Covid-19 diutamakan bagi dua kelompok orang, yakni orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP).
ODP adalah orang dalam pemantauan, yakni mereka yang pulang dari negara yang sangat mungkin terjadi penularan dari orang ke orang, contohnya Korea Selatan, Jepang, Iran, Italia, China, Singapura, dan sebagainya.
Sedangkan PDP adalah pasien dalam pengawasan, yakni ODP yang mengalami sakit bergejala flu ringan hingga berat. Atau juga orang yang sakit dan diyakini kontak erat dengan mereka positif Covid-19.
"Ini yang pelan-pelan kita switch cara berpikirnya, ya kalau dia bukan ODP. Dia bukan PDP, dia tidak memiliki kontak positif yang kuat, ya untuk apa dilakukan tes, tidak harus dilakukan tes," jelas Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, Achmad Yurianto, Kamis (5/3/2020).
Yuri menjelaskan dasar pemeriksaan laboratorium hanyalah untuk melihat seseorang yang dicurigai bisa menularkan virus kepada orang lain. Bukan untuk pengobatan, karena hingga kini Covid-19 belum ada vaksin ataupun obatnya.
Baca Juga: Imbas Virus Corona, Driver Ojol di Depok Kini Sepi Orderan
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO