Suara.com - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY menilai secara global penanganan terhadap wabah virus corona atau Covid-19 belum maksimal. SBY menyebut koordinasi dan sinergitas antar negara kurang maksimal dalam menghadapi wabah yang kini bertatus pandemi itu.
Hal itu dikatakan SBY saat berpidato di acara Kongres V Partai Demokrat di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Minggu (15/3/2020). Ketua Umum Partai Demokrat itu mengaku mengamati dan menilai bahwa penganan Covid-19 secara global kekinian masih belum maksimal.
"Terus terang, dalam pengamatan saya, penanganan virus corona secara global kurang maksimal. Koordinasi dan sinergi antar negara kurang," ujar SBY.
Menurut SBY, bahwa berdasarkan pengamatannya, hampir semua negara kekinian justru bertindak secara unilateral atau sendiri-sendiri dalam menghadapi wabah Covid-19. Padahal kata dia, wabah Covid-19 itu sendiri bisa menyebar melalui interaksi antar manusia sedunia.
"Ini kritik saya. Kita berharap koordinasi, sinergi dan kerjasama antar negara dapat diperbaiki dan ditingkatkan," katanya.
Dalam pidatonya, SBY menyampaikan Kongres V Partai Demokrat sengaja digelar dengan sederhana sebagai bentuk empati ditengah merebaknya virus corona atau Covid-19. Meskipun, Kongres V Partai Demokrat itu awalnya direncanakan digelar lebih besar.
SBY mengemukakan bahwa sejatinya seluruh kader Partai Demokrat di Indonesia sudah bersiap hadir menyukseskan Kongres V tersebut. Namun, lantaran situasi nasional bahkan internasional tidak memungkinkan untuk itu.
Untuk itu, SBY menyampaikan sebagai bentuk empati terhadap wabah Covid-19, Kongres V Partai Demokrat pun digelar secara lebih sederhana. Disisi lain, protokoler keamanan terkait juga dijalankan.
"Dengan menjunjung tinggi semangat tenggang rasa dan juga empati, kongres ini kita selenggarakan secara sederhana. Durasi waktu kongres juga kita persingkat. Protokol keamanan korona yang ketat juga kita berlakukan," kata SBY.
Baca Juga: CFD Ditiadakan Cegah Corona, Warga Tetap Berolahraga di Bundaran HI
Lebih lanjut, SBY juga mengimbau para kader partainya untuk turut membantu pemerintah pusat maupun provinsi dalam upaya melindungi warga dari penyebaran Covid-19.
SBY juga mengaku telah menjalin komunikasi dengan Presiden Joko Widodo alias Jokowi, Menteri Kesehatan Terawan, Kapolri Jenderal Polisi Idham Aziz, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, hingga Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 Letnan Jenderal Doni Monardo dalam rangka upaya menyikapi penyebaran Covid-19.
"Kita tidak boleh lengah dan lalai dalam melawan ancaman corona ini. Indonesia harus serius, sigap dan melakukan langkah-langkah yang nyata. Pemerintah, masyarakat, kita semua, harus bersinergi dan bekerja sama. Saya yakin ini pulalah harapan rakyat kita," tandasnya.
Berita Terkait
-
CFD Ditiadakan Cegah Corona, Warga Tetap Berolahraga di Bundaran HI
-
Warga Bekasi yang Meninggal di Cianjur Ternyata Positif Corona!
-
Soal Virus Corona, Ini Imbauan Dari Lionel Messi
-
Panik Lockdown Indonesia, Psikolog: Berdoa Bisa Menenangkan Jiwa
-
Sebelum Positif Corona, Menhub Rapat di Istana, Menteri Lain Isolasi Diri?
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
-
H-6 Kick Off: Ini Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
Terkini
-
Omongan Jokowi Pilih Tinggal di Rumah Solo Ketimbang Colomadu Sulit Dipercaya, Mengapa?
-
Amien Rais 'Ngamuk', Tuding Jokowi-Luhut-Sri Mulyani Perusak Indonesia dan Layak Dihukum Mati!
-
DPR Ultimatum Pimpinan KPU usai Kena Sanksi DKPP: Kalau Ada Pesawat Biasa Kenapa Pakai Jet Pribadi?
-
Skandal Vonis Lepas Suap CPO, Eks Ketua PN Jaksel Arif Nuryanta Dituntut 15 Tahun Bui
-
Menkeu Purbaya Setuju Jokowi: Whoosh Bukan Cari Cuan, Tapi Ada 'PR' Besar!
-
MKD DPR Gelar Sidang Awal Polemik Sahroni hingga Uya Kuya Hari Ini, Tentukan Jadwal Pemanggilan
-
Belasan Anak Dikira Terlibat Kerusuhan di DPRD Cirebon, Menteri PPPA Ungkap Fakta Sebenarnya!
-
PAN Mau Jadikan Purbaya Cawapres? Popularitasnya Kalahkan Dedi Mulyadi dan Gibran
-
Jadi Tersangka Korupsi Hibah Pariwisata: Intip Kekayaan Eks Bupati Sleman Sri Purnomo, Tembus Rp12 M
-
Kabar Buruk Warga Bodetabek! Subsidi Transportasi Gratis Jakarta Cuma Buat KTP DKI