Suara.com - Pemerintah Malaysia memberlakukan penguncian alias lockdown mulai hari ini, Rabu (18/3/) hingga 31 Maret 2020.
Situasi ini justru membuat para pengantar makanan atau driver delivery semakin sibuk. Seorang driver mengaku mendapat 10 pesanan dalam waktu setengah jam saja.
Dilaporkan The Star, Rabu (18/3/2020), para pengantar makanan berbondong-bondong mengambil pesanan di daerah Bukit Bintang sebelum tengah hari.
Sejak lockdown, hanya beberapa restoran yang masih buka. Para driver tampak sibuk melayani permintaan pemesanan makanan dan layanan pengiriman.
"Saya mulai bekerja sekitar jam 10 pagi, dan saya sudah menerima 10 pesanan makanan dalam waktu setengah jam," kata seorang driver yang hanya ingin dikenal sebagai Johan.
"Pada hari normal, saya hanya bisa mendapatkan angka-angka semacam ini dalam beberapa jam," imbuhnya.
Dia mengatakan sebagian besar pesanan berasal dari kantor di sekitar daerah itu.
Driver lain mengatakan waktu tunggu menjadi lebih lama karena hanya ada beberapa restoran yang beroperasi.
“Tidak semua restoran yang memiliki layanan pengiriman beroperasi, jadi ada lebih sedikit pilihan. Dari yang tersedia, tentu saja akan ada lebih banyak pesanan dari restoran-restoran ini," katanya.
Baca Juga: Malaysia Lockdown, Pelanggar Karantina Bisa Didenda dan Dihukum
Salah satu restoran di pusat perbelanjaan Pavilion, setidaknya tujuh driver terlihat menunggu untuk mengambil pesanan.
Restoran yang memilih tidak beroperasi mengambil kesempatan untuk melakukan pembersihan menyeluruh di kedainya.
Untuk diketahui, Malaysia resmi menutup seluruh jalur menuju Negeri Jiran itu atau melakukan lockdown sejak Rabu (18/3/2020) sebagai imbas dari wabah virus corona atau Covid-19. Kebijakan ini berlaku selama dua pekan ke depan.
Dilaporkan National Post, beberapa jam sebelum pengumuman penguncian seluruh negeri, warga Malaysia berbondong-bondong ke supermarket untuk membeli barang-barang pokok seperti mi instan.
Jaringan supermarket besar seperti Mydin melakukan tindakan termasuk slot belanja khusus dan jalur kasir untuk orang tua dan orang cacat dan membatasi pembelian bahan pokok seperti beras, tepung, minyak goreng, pembersih tangan dan desinfektan.
"Orang-orang yang datang dan bergegas masih akan melihat penyebaran penyakit," kata Ahmad Fauzi, 60, yang sudah bangun pagi-pagi untuk berbelanja untuk menghindari keramaian. "Mereka seharusnya lebih tenang."
Berita Terkait
-
Laboratorium Jakarta Bisa Uji Corona, Pengumuman Pasien Positif Hanya Pusat
-
Bikin Sedih, Gus Miftah Beri Pesan Menyentuh Soal Dampak Virus Corona
-
Pegawai WFH karena Corona, KPK: Jika Ada Panggilan Harus Segera ke Kantor
-
Keluarkan Surat Edaran Cegah COVID-19, Walkot Jogja Beri 4 Imbauan Ini
-
Pemerintah: Protokol Transportasi Publik Mampu Putus Rantai Virus Corona
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan
-
Ada dari Bekasi dan Semarang, Tim DVI Identifikasi 7 Jasad Korban Ponpes Al Khoziny, Ini Daftarnya
-
Jokowi Absen di HUT TNI karena Tak Boleh Kena Panas, Kondisi Kesehatannya Jadi Gunjingan
-
Geger Sidang Ijazah Gibran: Tuntutan Rp125 T Bisa Dihapus, Syarat Minta Maaf dan Mundur dari Wapres
-
PHRI: Okupansi Hotel Merosot, Terhentinya Proyek IKN Buat Kaltim Paling Terdampak