News / Internasional
Jum'at, 27 Maret 2020 | 14:18 WIB
Ilustrasi - Suasana kota Herat, Afghanistan (shutterstock)

Sebelumnya, pihak keluarga meyakini bahwa Nazanin terinfeksi virus corona saat mendekam di penjara Evin, Teheran. Keluarga Nazanin menuding pihak berwenang menolak untuk mengujinya.

Meski begitu, Esmaili menegaskan bahwa kondisi kesehatan Nazanin membaik.

Sebelumnya, wabah virus corona di Iran telah menewaskan sedikitnya 77 orang dalam waktu kurang dari dua minggu.

Departemen Kesehatan menerangkan, jumlah kasus virus corona telah meningkat lebih dari 50 persen sejak kemunculannya di Iran. Ditemukan ada 2.336 kasus, meski angka sebenarnya diyakini jauh lebih tinggi, Selasa (3/3).

Kasus-kasus serupa yang muncul di Iran juga telah dilaporkan oleh negara lainnya seperti: Afghanistan, Kanada, Lebanon, Pakistan, Kuwait, Bahrain, Irak, Oman, Qatar dan Uni Emirat Arab.

Darurat Virus Corona, China Jemput 200 Warganya dari Iran

China mengevakuasi warganya dari Iran pada Selasa malam, di tengah merebaknya wabah Covid-19.

Menurut Kedutaan Besar China di Iran, sebuah pesawat komersil memulangkan 200 warga China, termasuk para pelajar, kembali ke negara asal mereka.

Hingga Selasa, otoritas Iran mengungkapkan sedikitnya 77 orang meninggal dunia karena virus korona, demikian dilansir dari kantor berita Anadolu, Rabu (4/3)

Baca Juga: Skype Jadi Andalan Taliban dan Pemerintah Afghanistan untuk Berunding

Selain itu, sebanyak 2.300 kasus Covid-19 juga telah dikonfirmasi. Global Times menyebutkan bahwa sebagian besar pelajar asal China telantar di Qom, kota paling terdampak wabah.

Jumlah korban Covid-19 di seluruh dunia sudah melampaui 3.000 jiwa, dan 2.945 di antaranya ada di China. Sejauh ini, China telah mengkonfirmasi lebih dari 80.000 kasus Covid-19.

Pada Januari, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan wabah itu sebagai darurat kesehatan global.

Kemudian, pekan lalu, WHO menaikkan tingkat peringatan global dari "tinggi" ke "sangat tinggi".

Load More