Dia bersama Li Wenliang –dokter sejawat yang aktif membagikan data corona– ditegur keras oleh kepala komite inspeksi disiplin rumah sakit. Keduanya dituduh menyebarkan desas-desus tak baik.
Bahkan, aparat kepolisian ikut memberikan teguran kepada dua dokter ini. Dr Ai dan Dr Li Wenliang dianggap menyebarkan informasi tidak benar secara online dan ilegal.
Dr Ai Fen berkata, "Aku kaget. Apa kesalahan yang telah aku perbuat? Mengetahui fakta bahwa virus yang signifikan telah ditemukan pada seorang pasien, masa saya sembunyikan ketika dokter lain menanyakannya?"
Belakangan, dokter mata Li Wenliang yang juga ditegur oleh rumah sakit menjadi korban meninggal Covid-19.
Tiga dokter lain yang mengetahui seluk-beluk pasien pertama virus corona di China juga dilaporkan meninggal dunia. Kekinian, Dr Ai Fen dinyatakan menghilang.
Untuk diketahui, kasus menghilangnya orang yang melaporkan virus corona di China terjadi beberapa kali. Diantaranya kasus jurnalis Chen Qiushi dan Fang Bin.
PIhak keluarga melaporkan kehilangan ini setelah Chen Qiushi mengunggah video tentang kondisi di dalam episentrum virus corona di media sosial pada 24 Januari 2020.
Disadur dari ABC News, Jumat (14/2/2020), Chen Qiushi, 34, telah hilang sejak Kamis (6/2/2020). Sementara, Fang Bin diduga menghilang sejak Minggu (9/2/2020).
Pada hari yang sama, Fang memposting video 12 detik yang menunjukkan selembar kertas tertulis "melawan semua warga negara, menyerahkan kekuatan pemerintah kembali kepada orang-orang", menurut laporan Quartz Rabu (12/2/2020).
Baca Juga: Ramalan Zodiak April 2020: Pisces Kelelahan, Virgo Rawan Kehabisan Uang
Berdasarkan laporan seorang penyiar Hong Kong RTHK, ada petugas polisi berpakaian preman disertai oleh petugas pemadam kebakaran mendobrak pintu dan memasuk flat milik Fang.
Hua Yong, seorang seniman Tiongkok dan aktivis hak asasi manusia, mengatakan kepada Quartz bahwa teman-teman Fang memberitahu tentang penangkapan itu.
Berita Terkait
-
Jokowi Khawatir TKI Mudik dari Malaysia Bawa Virus Corona ke Desa
-
Usai Wali Kota, Wagub Sumbar Minta Lion Air Kurangi Penerbangan ke Padang
-
300 Siswa Setukpa Lemdikpol Positif Corona, Mabes Polri: Belum Tentu!
-
Sebut Kebijakan Menkumham Diskriminatif, DPR: Napi Tipikor Tak Dibebaskan?
-
Minta Warga Tak Tolak Jenazah Corona, Ganjar: Tolong Jaga Perasaan Keluarga
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres