Suara.com - Gubernur DKI Anies Baswedan memprediksikan, jumlah warga ibu kota yang terinfeksi virus corona Covid-19 bisa mencapai angka 8 ribu kasus.
Dasarnya, jumlah kematian akibat virus Corona Covid-19 di DKI Jakarta kian meningkat per harinya.
Kalau dihitung dari angka kematian akibat Covid-19 di DKI Jakarta mencapai 10 persen, maka Anies memproyeksi setidaknya ada 4 ribu bahkan 8 ribu kasus yang terjangkit Covid-19.
Anies menilai, pertumbuhan kasus Covid-19 bukan hanya berdasarkan data yang diperoleh dari Kementerian Kesehatan, tetapi juga dari data pemakaman.
Hal itu mesti dilakukannya, karena sebagian orang yang terkena Covid-19 belum tuntas dalam proses pengetesannya.
Banyak kasus positif Covid-19 ditemukan sesudah dilakukan pemakaman yang sesuai dengan protap Covid-19.
"Sampai tanggal 29 Maret, angkanya makin hari meningkat. Mereka yang menjadi korban. Pertama kali kasus muncul meninggal 6 orang, 12 Maret mulai ada 1 (orang), 2 (orang), trennya meningkat terus, 4 (orang) , 7 (orang), belasan, puluhan, sekarang setiap hari di atas 40 (orang meninggal). Hari ini sudah 38 (orang meninggal) pagi tadi sampai jam 12.00 WIB," kata Anies saat melangsungkan videokonferensi bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Kamis (2/4/2020).
Belajar dari pengalaman di tempat lain, Anies menuturkan kasus yang dinyatakan positif jumlahnya selalu kecil dibandingkan temuan awalnya.
Dia mengatakan, satu bulan setelahnya baru bisa diketahui jumlah kasus yang positif secara mutakhir.
Baca Juga: Anies Gelontorkan Rp 3 Triliun Perang dengan Virus Corona, Bisa Tambah
Kemudian, Anies menghitung apabila tingkat kematian akibat Covid-19 mencapai 10 persen di Jakarta seperti yang terjadi saat ini, maka ia memproyeksikan setidaknya ada 4 ribu kasus Covid-19.
"Kalau kita proyeksikan, misalnya kita kembali menggunakan dari angka tadi, misal saat ini sudah ada 400 orang meninggal, sebutlah tingkat kematian 10 persen, maka proyeksi kita yang ada 4.000 kasus. Bila yang meninggal (ditambah) 5 persen, artinya 8000 kasus di Jakarta," ujarnya.
Anies mengungkapkan, jumlah hasil kasus yang positif bisa ditemukan tergantung kecepatan dalam melakukan tes.
Kalau jumlah orang yang menjalani tes sedikit, maka jumlah kasus positif Covid-19 pun akan sedikit pula, begitupun sebaliknya.
"Kalau yang dites banyak dan orang-orang yang mungkin relevan dengan interaksi orang confirm positif, akan menemukan angka lebih tinggi," ungkapnya.
"Di Jakarta kita belum menyaksikan kurvanya merata, kurva masih meningkat. Ini agak mengkhawatirkan. Jadi kalau kita perhatikan masih meningkat terus".
Berita Terkait
-
Anies Gelontorkan Rp 3 Triliun Perang dengan Virus Corona, Bisa Tambah
-
Maruf Tanya Salat Tarawih Jika Masih Corona, Anies: Tunggu Masukan Ulama
-
Anies Prediksi Pasien Positif Corona di Jakarta Lebih Banyak dari Kenyataan
-
TNI Bantu Beras, Masker, dan Hand Sanitizer untuk Warga Jabodetabek
-
Anies Curhat ke Wapres, Minta RS Swasta Merawat Pasien Corona Dibantu BPJS
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
Terkini
-
Penyelidikan Hampir Setahun, KPK Klaim Masih Cari Peristiwa Pidana dalam Kasus Pengadaan Whoosh
-
Terungkap! Ternyata Ini Peran Eks Sekjen Kemnaker dalam Perkara Pemerasan Calon TKA
-
Prabowo Singgung Mafia dalam Pemerintahan, Apa Maksudnya?
-
Sidang Panas MNC vs CMNP: Hotman Paris Bantah Saksi Lawan, Kesaksiannya Cuma 'Katanya-Katanya'!
-
Kemenko PM Gandeng Pemda Atur Izin Ritel, Jaga Warung Madura dan Toko Kelontong Tetap Hidup
-
Ritel Besar vs Warung Kecil: Kemenko PM Siapkan Aturan Main Baru Biar UMKM Nggak Tumbang!
-
Air Mati Akhir Pekan: Ini Daftar Wilayah Jakarta yang Akan Terdampak Gangguan Suplai PAM Jaya!
-
Melejit di Puncak Survei Cawapres, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tertarik Politik
-
Korupsi CPO: Pengacara 3 Raksasa Sawit Minta Dibebaskan, Gugat Dakwaan Jaksa
-
Kapolda Metro Jaya Perintahkan Propam Tindak Polisi Pelaku Catcalling di Kebayoran Baru