Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan pasien positif corona terus meningkat setiap harinya. Bahkan, ia menyebut jumlah yang saat ini diumumkan lebih banyak dari kenyataannya.
Anies mengatakan hal ini terjadi karena masih banyaknya orang yang belum mengikuti tes virus corona. Bahkan banyak juga kasus yang pasiennya sudah wafat duluan sebelum hasil pemeriksaan keluar.
"Karena belum tuntas lalu meninggal, maka tidak bisa secara resmi disebut sebagai pasien covid karena hasil tes belum keluar," ujar Anies saat melakukan video konferensi dengan Waki Presiden Maruf Amin, Kamis (2/4/2020).
Anies sendiri mengatakan tingkat kematian dari pasien yang dinyatakan positif corona saja sampai saat ini sudah mencapai lebih dari 10 persen. Rinciannya 885 orang dinyatakan positif dan 90 di antaranya meninggal dunia.
Namun menurutnya yang menjadi patokan tidak boleh hanya dari korban yang sudah dinyatakan positif. Pasien yang meninggal tapi terindikasi corona juga perlu diperhatikan.
"Saya sampaikan juga kenapa kami melihat bukan saja data dari Kemenkes, tapi juga data pemakaman," jelasnya.
Sementara sampai sekarang, pasien yang dimakamkan dengan protap corona saja sudah berjumlah 401 orang. Dengan tingkat kematian 10 persen dan berasumsi kebanyakan dari yang wafat itu positif corona, maka ada 4000 orang yang saat ini terjangkit virus dari China itu.
"Kasus yang confirm (positif) selalu lebih kecil jumlahnya dibanding senyatanya. Biasanya setelah satu bulan kemudian baru tahu sesungguhnya jumlah yang terjadi saat ini," jelasnya.
Karena itu ia menganggap data yang diumumkan saat ini berbeda dari kenyataannya. Ia lantas meminta agar Pemerintah melakukan percepatan pengetasan corona agar pasien yang belum diketahui statusnya bisa cepat terdeteksi dan ditangani.
Baca Juga: Bikin Mata Sehat, Jangan Lupa Santap 5 Makanan Ini
"Karena yang ditest sedikit maka jumlah confirm positif jadi sedikit juga. Kalau yang dites banyak, dan orang-orang yang enggak relevan dengan interaksi orang confirm positif, akan menemukan angka lebih tinggi," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Konflik Lahan di Lebak Memanas, DPR Panggil Perusahaan dan KLHK
-
Di Hadapan Buruh, Aher Usul Kontrak Kerja Cukup Setahun dan Outsourcing Dibatasi
-
Aher Terima Curhat Buruh: RUU Ketenagakerjaan Jadi Sorotan, PHK Sepihak Jadi Ancaman
-
Tips Akhir Tahun Ga Bikin Boncos: Maksimalkan Aplikasi ShopeePay 11.11 Serba Hemat
-
Deolipa Tegaskan Adam Damiri Tidak Perkaya Diri Sendiri dalam Kasus Korupsi Asabri
-
Tak Hadir Lagi di Sidang Sengketa Tambang Nikel Haltim, Dirut PT WKS Pura-pura Sakit?
-
Gubernur Pramono Lanjutkan Uji Coba RDF Rorotan Meski Diprotes: Tidak Kapasitas Maksimum
-
Hasto: PDIP Dorong Rote Ndao Jadi Pusat Riset Komoditas Rakyat, Kagum pada Tradisi Kuda Hus
-
Di Rote Ndao, Hasto PDIP Soroti Potensi Wilayah Terluar RI
-
Gelar Pahlawan untuk Soeharto, KontraS: Upaya Cuci Dosa Pemerintah