Suara.com - Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak seluruh negara mengakhiri politisasi dari virus corona. Hal ini terjadi sehari setelah WHO mendapat kecaman dari Presiden AS Donald Trump.
Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus membela pekerjaan WHO dan menyerukan diakhirinya politisasi Covid-19.
Trump mengatakan pada Selasa (7/4/2020) waktu setempat, ia akan mempertimbangkan untuk mengakhiri pendanaan AS untuk agensi tersebut.
Presiden AS itu menuduh WHO "sangat Cina-sentris" dan mengatakan mereka "benar-benar menghancurkan" respon pandemi mereka.
Dr Tedros sekarang menolak komentar itu, bersikeras mengatakan bahwa WHO dekat dengan setiap negara, dan buta warna.
Covid-19 pertama kali muncul Desember lalu di kota Wuhan di Cina, yang baru saja mengakhiri penutupan selama 11 minggu.
Seorang penasihat kepala WHO sebelumnya mengatakan bahwa kerja sama erat mereka dengan China telah "sangat penting" dalam memahami penyakit pada tahap awal.
Komentar Trump datang dalam konteks kritik terhadap penanganan pandemi pemerintahannya sendiri.
"Tolong, persatuan di tingkat nasional, tidak menggunakan poin Covid atau politik. Kedua, solidaritas jujur di tingkat global. Dan kepemimpinan jujur dari AS dan Cina. Yang paling kuat harus memimpin jalan dan tolong karantina politik Covid," kata Dr Tedros, Rabu (8/4/2020) waktu setempat, dilansir laman BBC, Kamis (9/4/2020).
Baca Juga: 12 Pasien COVID-19 Siap Mengisi Ruang Isolasi RSUD Kota Tarakan
Berbicara selama pengarahan Satuan Tugas Coronavirus harian di Gedung Putih, Presiden Trump mengatakan bahwa WHO tampaknya "sangat bias terhadap China".
"Mereka menyebutnya salah. Mereka benar-benar tidak menghiraukan. Dan kita akan menahan uang yang dihabiskan untuk WHO. Kita akan memegangnya dengan sangat kuat, dan kita akan melihatnya," katanya.
Seperti diketahui, AS adalah salah satu penyandang dana sukarela terbesar badan tersebut, dengan data WHO menunjukkan bahwa mereka berkontribusi 15 persen terhadap keseluruhan anggarannya.
Pada Rabu (8/4/2020), Dr Tedros telah mengecilkan ancaman finansial itu, dengan mengatakan, ia yakin bahwa pendanaan AS akan berlanjut.
Sekretaris Jenderal PBB António Guterres sebelumnya telah menambahkan suaranya untuk membela WHO.
Dia menggambarkan wabah koronavirus sebagai "belum pernah terjadi sebelumnya" dan mengatakan penilaian apa pun tentang bagaimana penanganannya harus menjadi masalah di masa depan.
Berita Terkait
-
WHO Sebut Korea Selatan Juara dalam Penanganan Virus Corona, Indonesia?
-
Dinilai Gagal Cegah Pandemi, WHO Dapat Kritik Pedas dari Donald Trump
-
WHO Kecam Wacana Ilmuwan Jadikan Afrika Tempat Uji Coba Vaksin COVID-19
-
WHO Sebut Ibu Hamil Masuk Kelompok Rentan Terpapar Corona, Apa Solusinya?
-
Duh, Melania dan Donald Trump Kontras tentang Anjuran Pakai Masker
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Harga Diri Bangsa vs Air Mata Korban Bencana Sumatera, Sosok Ini Sebut Donasi Asing Tak Penting
-
Tembus Proyek Strategis Nasional hingga Energi Hijau, Alumni UPN Angkatan 2002 Ini Banjir Apresiasi
-
Implementasi Pendidikan Gratis Pemprov Papua Tengah, SMKN 3 Mimika Kembalikan Seluruh Biaya
-
Boni Hargens: Reformasi Polri Harus Fokus pada Transformasi Budaya Institusional
-
Alarm Keras DPR ke Pemerintah: Jangan Denial Soal Bibit Siklon 93S, Tragedi Sumatra Cukup
-
Pemprov Sumut Sediakan Internet Gratis di Sekolah
-
Bantuan Tahap III Kementan Peduli Siap Diberangkatkan untuk Korban Bencana Sumatra
-
Kasus Bupati Lampung Tengah, KPK: Bukti Lemahnya Rekrutmen Parpol
-
Era Baru Pengiriman MBG: Mobil Wajib di Luar Pagar, Sopir Tak Boleh Sembarangan
-
BGN Atur Ulang Jam Kerja Pengawasan MBG, Mobil Logistik Dilarang Masuk Halaman Sekolah