Suara.com - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mendorong sistem kerja sama internasional multilateral untuk memperkuat tata kelola kesehatan dunia melawan pandemi Virus Corona atau Covid-19. Salah satunya dengan mendukung penuh kerja Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.
Pernyataan itu disampaikan Retno dalam Pertemuan Tingkat Menteri Kelompok Alliance for Multilateralism (AoM) yang berlangsung melalui konferensi video pada Kamis (16/4/2020).
"Pada masa kritis menghadapi pandemi COVID-19 ini, saya meminta seluruh negara untuk tetap mendukung WHO melalui sistem multilateralisme,” kata Retno, Jumat (17/4/2020).
Diketahui, AoM merupakan forum negara-negara yang bersifat lepas untuk meningkatkan kerja sama untuk mengatasi berbagai permasalahan global.
Dalam pertemuan virtual AoM yang diikuti 30 negara dan diprakarsai oleh Jerman untuk membahas pandemi COVID-19, Retno menyampaikan dua poin utama yang dapat dilakukan untuk menghadapi krisis kemanusiaan yang terjadi, serta memperkuat upaya kerja sama internasional selama pandemi berlangsung.
"Pertama, dalam menghadapi pandemi COVID-19 tidak ada opsi lain bagi masyarakat internasional selain memanfaatkan WHO sebagai wadah kerja sama bagi seluruh negara anggota PBB," ucapnya.
Kedua, Retno menyebut sistem multilateral ini dapat memenuhi kebutuhan mendesak masyarakat seperti alat medis, alat perlindungan diri, obat, dan vaksin.
“Untuk itu, sistem multilateral harus dapat bersifat lebih fleksibel terhadap isu terkait hak paten dan hak kekayaan intelektual dalam memproduksi alat medis, obat, dan vaksin kepada negara ketiga," tutur Retno.
Selain itu, Menlu Retno juga menekankan bahwa sistem multilateral harus dapat memfasilitasi pergerakan dan alur barang agar dapat terus menopang perdagangan dan rantai pasokan global.
Baca Juga: Kemenlu China: WHO Bilang Virus Corona Tak Diciptakan di Lab Wuhan
Pertemuan virtual ini menghasilkan Deklarasi berjudul “We need strong global cooperation and solidarity to fight COVID-19" yang memuat berbagai elemen terkait tantangan kesehatan, ekonomi, finansial dan pencegahan pandemi Covid-19, termasuk dimensi disinformasi yang kerap kali meningkatkan risiko penyebaran penyakit dan berpotensi menghambat respons kesehatan global yang efektif dan efisien.
Berita Terkait
-
Perangi Corona di Garda Terdepan, Perempuan India Hanya Dibayar Rp6000
-
Update Corona RI 17 April: Positif COVID-19 Tembus 5.923 Orang
-
Terungkap! Mahasiswa STT Bethel Petamburan Tertular Corona saat Liburan
-
10 Hari Terinfeksi Virus Corona, Perawat COVID-19 RSUP Kariadi Meninggal
-
Cegah Tertular Corona, Bayi di RSIA Asih Dipakaikan Pelindung Muka
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
-
Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
-
Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
Terkini
-
Ahli Ungkap Ada Faktor Disinformasi dan Manipulasi saat Rumah Sahroni hingga Uya Kuya Dijarah
-
Bongkar Habis! Mahfud MD Beberkan Kejanggalan di Balik Proyek Kereta Cepat Whoosh Era Jokowi
-
Jadi Penyebab Banjir di Jati Padang, Pramono Minta Tanggul Baswedan Segera Diperbaiki
-
Jakarta Siaga 25 Hari ke Depan! Waspada Cuaca Ekstrem dan Banjir Mengintai
-
Bobby Nasution Temui Guru Honorer Saling Lapor Polisi dengan Ortu Siswa, Dorong Penyelesaian Damai
-
Pemprov DKI Bakal Berikan Santunan Korban Pohon Tumbang, Ini Syaratnya
-
Isu Pork Savor yang Beredar di Media Sosial, Ajinomoto Indonesia Tegaskan Semua Produknya Halal
-
46 Anak SMP Nyaris Tawuran, Janjian via DM Berujung Diciduk Polisi
-
Roy Suryo Soroti Perayaan Sumpah Pemuda ala Gibran: Sungguh Membagongkan!
-
Pekan Terakhir BBW Jakarta 2025: Pesta Buku, Keceriaan Keluarga, dan Bawa Pulang Mobil Listrik