Suara.com - Kementerian Luar Negeri mengakui hingga saat ini belum bisa mengevakuasi Warga Negara Indonesia yang menjadi peserta Jemaah Tabligh di Indonesia. Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengakui ada beberapa kendala untuk mengevakuasi 717 WNI dari India.
Retno mengatakan pemerintah melalui perwakilan di New Delhi sudah merencanakan evakuasi sejak lama, namun dibatalkan karena mereka masih harus melalui masa karantina di India.
"Rencana evakuasi, sudah dibuat dan sudah perkirakan kapan akan lakukan evakuasi, namun rencana kita tunda, karena semua Jemaah Tabligh di India sedang jalani karantina," kata Retno dalam konferensi pers virtual, Jumat (17/4/2020).
Selain itu, sebanyak 44 WNI Jemaah Tabligh di India juga tengah menjalani proses hukum karena hadir dalam acara keagamaan saat pemberlakuan lockdown.
Pihak penyelenggara memang tidak mengizinkan Jemaah Tabligh untuk menggunakan visa turis. Namun, 44 WNI ini melanggar aturan tersebut sehingga dikenakan sanksi hukum dan pidana.
Hingga sejauh ini, KBRI di New Delhi telah menunjuk pengacara untuk mendampingi proses hukum mereka.
"Selain itu sebagian lain sedang dalam proses hukum. Proses karantina dan proses hukum tidak hanya berlaku bagi WNI Jemaah Tabligh tapi juga Jemaah Tabligh dari berbagai negara,” lanjutnya.
Hingga saat ini ada 75 WNI yang dinyatakan positif virus corona di India, 19 orang di antaranya telah sembuh setelah menjalani perawatan.
Baca Juga: Jemaah Tabligh Kebon Jeruk Jalani Isolasi, Belum Ada yang Positif Lagi
Berita Terkait
-
Menlu Retno Tegaskan Peran Penting Perempuan dalam Penanganan Virus Corona
-
Pulang Mandiri dan Difasilitasi, Skema Menlu Bantu WNI Kembali ke Tanah Air
-
Menlu Retno Berencana Pulangkan 1.456 WNI Jemaah Tablig dari Luar Negeri
-
Diisolasi Corona, 144 Jemaah Tabligh Masih Bertahan di Masjid Tamansari
-
Menlu Retno: Lebih dari 1.600 Kasus Dihadapi WNI di Luar Negeri
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD