Suara.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjelaskan skema bantuan pemerintah apabila ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang ingin pulang saat negara yang dihuninya memberlakukan penutupan atau lockdown.
Pemerintah bisa membantu WNI yang ingin pulang secara mandiri atau difasilitasi, apabila kondisi penyebaran virus Corona (Covid-19) sudah sangat mengkhwatirkan.
Dalam penjelasannya, Pemerintah Indonesia menganut prinsip pulang mandiri dan memfasilitasi WNI yang ada di luar negeri. Ia mencontohkan, pihaknya akan membantu WNI yang sudah memiliki tiket penerbangan ke Indonesia, namun kesulitan untuk mencapai ke bandara, lantaran situasinya sedang lockdown.
"Kalau situasinya lockdown kan enggak bisa, nah, oleh karena itu komunikasi kita sama KBRI. Tolong ada WNI dia perlu bantuan untuk bisa sampai ke airport, kita fasilitasi," kata Retno saat siaran langsung interaktif melalui Instagram, Rabu (15/4/2020).
Selain itu, Pemerintah Indonesia juga memfasilitasi WNI untuk pulang ke tanah air, ketika kondisi di negara yang dihuninya sudah mengkhawatirkan.
Semisal, ketika pemerintah membantu para WNI yang berada di Wuhan, Provinsi Hubei, China. Pemerintah menjemput mereka dengan menggunakan pesawat dikarenakan pada saat itu Kota Wuhan menjadi episentrum penyebaran Covid-19.
"Intinya adalah begini, bentuk bantuan bermacam-macam tetapi pondasinya dasarnya adalah bahwa kita akan terus memberikan bantuan fasilitasi bagi warga negara kita yang terjebak di suatu negara," katanya.
Berita Terkait
-
Lebih dari 100 Ribu Sembako Dikirim ke Malaysia, Tak Semua WNI Dapat
-
Minta Dipulangkan Jokowi, 12 WNI di India Ini Dibanjiri Komentar Netizen
-
Komisi I Minta Kemenlu Tingkatkan Perlindungan WNI di Luar Negeri
-
372 WNI di Luar Negeri Positif Corona, 15 Orang Meninggal Dunia
-
366 WNI Positif Corona di Luar Negeri, Ini Daftarnya
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO