Suara.com - Peringatan holocaust secara online yang diadakan Kedutaan Besar Israel di Jerman sempat tertunda, lantaran 'diserang' kelompok anti-Yahudi, Senin (20/4/2020).
Acara yang digunakan untuk memperingati persekusi dan pembantaian terhadap enam juta orang Yahudi oleh rezim Nazi itu terkena "Zoom Bombing", yang menampilkan slogan-slogan anti-Yahudi serta foto-foto Adolf Hitler.
"Zoom bombing" adalah istilah aksi penyusupan pada sebuah pertemuan virtual di aplikasi Zoom dengan cara membajak, mengganggu, ataupun mengancam.
Aksi "zoom bombing" itu terjadi saat penyintas tragedi Holocaust, Zvi Herschel's berpidato lewat aplikasi zoom sehari sebelum peringatan Holocaust Memorial Day di Israel.
Kabar tersebut diungkapkan Duta Besar Isreal untuk Jerman, Jeremy Issacharoff melalui media sosial Twitter. Dia penyebut para pelaku tidak menghormati korban-korban holocaust.
"Tidak menghormati peringatan holocaust dan martabat orang-orang yang berhasil selamat adalah tindakan memalukan dan menunjukan sifat anti Yahudi secara terang-terangan," tulis Jeremy Issacharoff seperti disadur dari The Hill, Rabu (22/4/2020).
Setelah 'serangan' dari kelompok anti-Yahudi itu, Issacharoff mengabarkan acara peringatan holocaust via daring itu bisa kembali dilangsungkan.
Dilaporkan The Hill, aksi "zoom bombing" itu bisa terjadi lantaran akses peringatan holocaust via daring itu dibuka untuk umum dengan tujuan bisa mengakses lebih banyak orang.
Selain menampilkan foto pemimpin Nazi, Adolf Hitler, para anti-Yahudi juga diketahui sempat menunjukan gambar-gambar porno dan slogan-slogan pro-Palestina dalam aksinya tersebut.
Baca Juga: Suami Artis Dipanggil KPK, Geger Pose di Museum Holocaust
Issacharoff mengatakan, kejadian itu membuatnya merasa semakin sedih dalam memperingati hari pembantaian dari kaum Yahudi dari pada tahun-tahun sebelumnya.
"Ketika saya mendengar sirine di Israel--tanda peringatan holocaust--di radio tadi pagi, saya merasa sangat sedih," beber Issacharoff.
"Setelah bertahun-tahun--usai peristiwa holocaust--seseorang di sini menodai memori Shoah dan menganggu kesaksian dari seorang yang berhasil selamat."
Berita Terkait
-
Kisah Agnes Keleti, Juara Olimpiade Tertua yang Juga Penyintas Holocaust
-
Politikus Sosialis Keturunan Palestina di Jerman Diancam Dibunuh Neo Nazi
-
Italia Tangkap Tokoh Neo Nazi, Rudal hingga Senjata Berat Disita
-
Eva Stories, Kisah Remaja Korban Tragedi Holocaust yang Bikin Merinding
-
Gelar Kehormatan Aung San Suu Kyi Dicoret dari Britania Raya
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Lewat Kolaborasi dengan Iko Uwais di Film TIMUR, BNI Dukung Industri Film Nasional
-
Internet di Indonesia Masih Belum Merata, Kolaborasi Infrastuktur adalah Jalan Pintasnya
-
Aksi Buruh KASBI di DPR Bubar Usai Ditemui Aher, Janji Revisi UU Ketenagakerjaan
-
Komoditas Nikel Indonesia Menguat, Hilirisasi Jadi Kunci
-
Bahlil Sarankan Mantan Presiden Dapat Anugerah Gelar Pahlawan Nasional, Termasuk Soeharto
-
Ajukan PK, Adam Damiri Akan Hadirkan Enam Ahli di Sidang Asabri
-
Komisi VII DPR Sentil Industri Film Nasional: 60 Persen Dikuasai Kelompok Tertentu, Dugaan Monopoli?
-
Warga Baduy Korban Begal Ditolak RS? Ini Klarifikasi Gubernur Pramono Anung
-
Empat Gubernur Riau Terjerat Korupsi, KPK: Kami Sudah Lakukan Pencegahan Intensif
-
Usai Jerat Bupati, KPK Tetapkan 3 Tersangka Baru dalam Kasus Koltim