Suara.com - Pendapat seorang ulama terkemuka di Turki soal homoseksual memicu pertikaian antara Partai AK, partai islami pimpinan Presiden Tayyip Erdogan, dengan organisasi pengacara negara.
Pada hari Jumat (24/4/2020), Ali Erbas, kepala Direktorat Urusan Agama Turki, mengatakan Islam mengutuk homoseksualitas karena hal itu membawa generasi penyakit dan korupsi.
Ketika itu Erbas juga mengatakan jika apa yang dilakukan para gay tersebut juga menyebabkan penyakit virus human immunodeficiency virus (HIV). Laki-laki gay yang tidak melakukan seks aman telah menjadi kelompok yang paling rentan terhadap virus.
"Datang dan mari kita bertarung bersama untuk melindungi orang dari kejahatan seperti itu," kata Erbas dalam khotbah mingguannya seperti dikutip Reuters.
Ucapan ulama tersebut dikecam keras oleh para pengacara karena bertentangan dengan asas kebebasan berekspresi. Ankara Bar Association mengatakan komentar Erbas adalah anggapan manusia zaman lalu dan menentang martabat manusia.
Sementara Asosiasi Pengacara Izmir mengaku khawatir pernyataan itu dapat mendorong kejahatan berupa kebencian baru di negara itu.
Menanggapi komentar tersebut, juru bicara partai AK mengatakan jika Erbas berbicara tentang nilai keimanan dan bukan untuk memicu pertikaian dengan para pengacara yang disebut jubir itu bermental fasis.
Pada hari Senin (27/4/2020), pejabat pemerintah pun membela Erbas di Twitter dengan menggunakan tagar "Ali Erbas tidak sendirian".
"Ini adalah hak paling alami bagi orang untuk berbicara sesuai dengan sistem nilai yang mereka yakini," kata juru bicara AKP (partai AK) Omer Celik di Twitter.
Baca Juga: Pedagang Takjil Ramadan Kediri: 7 Tahun Jualan, Baru Sekarang Susah Pembeli
"Apa yang tidak normal menuntut yang sebaliknya," Celik menambahkan, menuduh Asosiasi Pengacara Ankara menampilkan "mentalitas fasis" yang berusaha merampas hak kebebasan berbicara bagi Erbas.
Juru bicara kepresidenan Ibrahim Kalin, menggunakan tagar yang sama, mengatakan Erbas telah menyuarakan "penghakiman ilahi".
Mulai Senin (27/4/2020), dilansir Anadolu, kantor kejaksaan Ankara meluncurkan penyelidikan ke kepala Asosiasi Ankara dengan dugaan bahwa mereka mungkin telah menghina nilai-nilai agama Turki.
Tidak seperti di banyak negara mayoritas Muslim lainnya, homoseksualitas bukanlah sebuah kejahatan di Turki. Akan tetapi kaum homoseksual menghadapi permusuhan yang meluas karena dianggap tidak sesuai dengan nilai dan tradisi bangsa.
Parade kebanggaan kaum gay, yang digunakan untuk menarik ribuan orang dari Timur Tengah pun dilarang digelar di Istanbul dalam beberapa tahun terakhir.
Kelompok-kelompok hak asasi manusia dan Uni Eropa telah lama menuduh Erdogan dan pemerintahnya mengabaikan, dan dalam beberapa kasus menarik kembali, hak-hak agama dan etnis minoritas, homoseksual dan perempuan.
Berita Terkait
-
Klarifikasi Megawati Hangestri Usai Klub Turki Putus Kontrak Karena Gagal Penuhi Kewajiban
-
Geger Pesta Seks Gay di Surabaya Bikin Kaget, Profesi Pesertanya Ada ASN, Guru hingga Petani?
-
Fakta Baru Pesta Seks Gay di Hotel Surabaya: Ada ASN, Guru hingga Mahasiswa!
-
Fakta Baru Penggerebekan Pesta Gay di Surabaya, Ada Satu ASN!
-
Penggerebekan Pesta Seks Sesama Jenis di Surabaya: Polisi Ciduk 34 Pria Tanpa Busana!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- STY Siap Kembali, PSSI: Tak Mudah Cari Pelatih yang Cocok untuk Timnas Indonesia
Pilihan
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
Terkini
-
Hujan Deras Bikin Jakarta Macet Parah, Dirlantas Polda Metro Turun Langsung ke Pancoran
-
Pulangkan 26 WNI Korban Online Scam di Myanmar, Menteri P2MI: Jangan Tergiur Tawaran Kerja Ilegal
-
OC Kaligis Sebut Sidang Sengketa PT WKM dan PT Position Penuh Rekayasa, Ini Alasannya
-
Jerat Utang Whoosh: DPD Peringatkan PT KAI di Ambang Krisis, Kualitas Layanan Terancam Anjlok
-
Biaya Haji Tahun 2026 Ditetapkan Rp87 Juta, Wamenhaj: Harusnya Naik Rp2,7 Juta
-
Jejak Pemerasan Rp53 M di Kemnaker: KPK Geledah Rumah Eks Sekjen Heri Sudarmanto, 1 Mobil Disita
-
Presiden Prabowo Panggil Dasco Mendadak Tadi Pagi, Bahas Apa?
-
Mendagri Tito Minta Pemda Segera Lakukan Sinkronisasi Program, Agar Tak Boros Anggaran
-
Soal Usulan Anggota DPR RI Non-Aktif Dipecat, Koordinator MPP Buka Suara
-
BNI Perkuat Inklusi Keuangan dan Transaksi Digital Lewat FinExpo 2025