Suara.com - Ramadan menjadi bulan yang istimewa bagi Islam karena ada beberapa peristiwa penting yang terjadi di bulan ini. Salah satunya, Nabi Muhammad menerima wahyu yang pertama.
Turunnya wahyu pertama yang diterima Nabi Muhammad terjadi di gua Hira. Tepatnya pada tanggal 17 Ramadan 13 tahun sebelum Hijriyah.
Kejadian itu bermula ketika Muhammad sangat prihatin akan keruntuhan moral yang sangat mengkhawatirkan di Makkah.
Muhammad adalah seorang pria yang sering merenung, dan berpikir, kontemplasi (olah spritual), memikirkan fenomena alam dan lingkungan sekitarnya di tempat yang jauh dari keramaian, dikutip dari NU Online, Rabu (29/4/2020).
Rasulullah berdoa kepada Tuhan agar menemukan sesuatu yang mencerahkan dirinya dan kaumnya. Sikap itu terus dilakukannya dan dibarengi dengan memberikan sedekah dan makanan kepada fakir miskin.
Hingga pada suatu malam di bulan Ramadhan, tahun 610 M, di sudut gua Hira, beliau dikejutkan oleh turunnya wahyu yang pertama dari Allah, sebagaimana hadits berikut ini.
Dari Aisyah Ummul Mukminin radliyallahu ‘anha, ia berkata: Permulaan wahyu yang diterima oleh Rasulullah adalah ar-ru’ya ash-shalihah (mimpi yang baik) dalam tidur. Biasanya mimpi yang dilihatnya itu jelas laksana cuaca pagi. Kemudian beliau jadi senang menyendiri; lalu menyendiri di gua Hira untuk bertahannuts.
Muhammad bertahannuts, yaitu beribadah di sana beberapa malam, dan tidak pulang ke rumah isterinya. Dan untuk itu beliau membawa bekal. Kemudian beliau pulang kepada Khadijah, dan di bawahnya pula perbekalan untuk keperluan itu, sehingga datang kepada beliau Al-Haqq (kebenaran, wahyu) pada waktu beliau berada di gua Hira.
Maka datanglah kepada beliau malaikat dan berkata, “Bacalah!” Jawab beliau, “Aku tidak bisa membaca.” Nabi bercerita, “Lalu malaikat itu menarikku dan memelukku erat-erat sehingga aku kepayahan.
Baca Juga: Anies Sebut Dikirim Tiap Pekan, Bansos ke Warga Diberikan Sebulan Dua Kali
Kemudian ia melepaskanku dan berkata lagi, “Bacalah!” dan aku menjawab, “Aku tidak bisa membaca.” Aku lalu ditarik dan dipeluknya kembali kuat-kuat hingga habislah tenagaku. Seraya melepaskanku, ia berkata lagi, “Bacalah!” Aku kembali menjawab, “Aku tidak bisa membaca.” Kemudian untuk ketiga kalinya ia menarik dan memelukku sekuat-kuatnya, lalu seraya melepaskanku ia berkata:
(1) Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan; (2) Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah; (3) Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah; (4) Yang mengajar (manusia) dengan perantaran qalam (pena); (5) Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (QS. al-Alaq, 96:1-5)
Nabi Muhammad pulang ke rumah istrinya, Khadijah binti Khuwailid dengan hati gemetar ketakutan.
Ia memohon kepada Khadijah untuk menyelimuti dirinya. Khadijah menyelimuti Muhammad hingga hilanglah ketakutannya.
Muhammad bercerita kepada Khadijah. Setelah menceritakan apa yang baru dialaminya, Nabi berkata, "Sesungguhnya aku mencemaskan diriku."
Khadijah berkata, "Sama sekali tidak. Demi Allah, Allah selamanya tidak akan menghinakan engkau. Sesungguhnya engkaulah orang yang selalu menyambung tali persaudaraan, selalu menanggung orang yang kesusahan, selalu mengusahakan apa yang diperlukan, selalu menghormati tamu dan membantu derita orang yang membela kebenaran."
Berita Terkait
-
Viral Gerombolan Serbu dan Sita Sepihak Makanan dari Warung Ibu Ini
-
Wapres Maruf Ajak Umat Muslim untuk Bersabar Berpuasa Saat Wabah Covid
-
Jadwal Buka Puasa Hari Ini Jakarta 29 April dan Cara Berbuka Rasulullah
-
Jadwal Buka Puasa Hari Ini Depok 29 April dan Cara Berbuka Rasulullah
-
Jadwal Buka Puasa Hari Ini Semarang 29 April dan Cara Berbuka Rasulullah
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO