Suara.com - Memilih mendaftar menjadi peserta program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) sejak pertengahan 2018 menjadi keputusan tepat bagi Novia (29) dan keluarga. Menyadari akan biaya pelayanan kesehatan yang semakin meningkat dan risiko sakit di kemudian hari, tanpa ragu, Novia dan keluarga mendaftar sebagai peserta JKN-KIS pada segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) Kelas 3.
Tak disangka setelah 6 bulan rutin bayar iuran, pada akhir Januari 2019, ia dan anaknya bergantian harus dirawat dan mendapatkan pengobatan di RSUD Muara Teweh, Kalimantan Tengah.
“Anak saya (Syarif), tiba-tiba demam tinggi dan timbul ruam atau bintik-bintik merah pada kulitnya, langsung dibawa ke IGD dan disarankan oleh dokter untuk rawat inap. Dari hasil pemeriksaan darah, ternyata trombositnya rendah dan positif kena Demam Berdarah (DBD). Untungnya kami punya JKN-KIS dan selalu rutin bayar iuran,” tutur Novia, Kalteng, Jumat (29/5/2020).
Bersama dengan suami, Novita, yang saat itu tengah hamil tua merawat buah hatinya hingga lima hari, sampai akhirnya sembuh dan diperbolehkan pulang. Baru beberapa hari menikmati suasana rumah, pada Februari 2019, Novia harus kembali ke rumah sakit untuk persalinan anak keduanya.
Berdasarkan pemeriksaan, persalinan Novia tidak bisa dilakukan secara normal melainkan harus dengan operasi sesar.
“Baru beberapa hari, anak saya sembuh dari sakit DBD-nya. Manfaat JKN-KIS kembali saya rasakan. Persalinan anak kedua saya harus dilakukan dengan operasi sesar, pasti biayanya tidak murah, namun lagi-lagi dijamin oleh JKN-KIS,” ungkap Novia.
Berdagang sayur sebagai satu-satunya mata pencaharian keluarga, sementara harus ia tinggalkan. Selama dua minggu, ia habiskan di ruang rawat inap.
Novia mengaku sangat beruntung bisa menjadi salah satu dari ratusan juta peserta JKN-KIS. Ia merasa puas akan pelayanan yang diberikan.
“Entah bagaimana kami membayar biaya pengobatan jika tidak ada JKN-KIS. Terbukti JKN-KIS sangat bermanfaat dan membantu masyarakat dengan pelayanan yang memuaskan,” tutup Novia sambil tersenyum.
Baca Juga: Andre Taulany Antarkan Tesla Rp2,6 Miliar ke Anang, Ini Spek Baterainya
Berita Terkait
-
Pengobatan dan Terapi Saraf Kejepit, Siti Merasa Terbantu BPJS Kesehatan
-
Indonesia Dorong BPJS Kesehatan Masuk Skala Internasional
-
BPJS Pimpin Pertemuan Virtual Internasional Bahas Jaminan Kesehatan
-
BPJS Kesehatan Ajak Milenial Beri Solusi dan Kemudahan bagi Peserta JKN-KIS
-
BPJS Kesehatan Verifikasi Klaim RS untuk Covid-19 dalam 7 Hari Kerja
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra