Suara.com - Pandemi virus corona covid-19 membuat limbah medis di Jakarta meningkat. Bahkan dalam dua bulan, totalnya sudah mencapai 409,28 kilogram.
Kasie Pengelolaan Limbah B3 DLH DKI, Rosa Ambarsari mengatakan limbah medis itu terdiri dari masker, sarung tangan, dan peralatan medis lainnya. Hanya pada bulan Mei 2020 saja, total limbah medis sudah terkumpul sebanyak 206,76 kilogram dari lima wilayah kota administrasi Jakarta.
Rosa mengatakan pihaknya sudah menerapkan protokol pengelolaan masker bekas dari rumah tangga untuk mencegah penyebaran pandemi virus corona (Covid-19). Pihaknya juga menggandeng pihak ketiga untuk mengolah sampah yang berpotensi masuk dalam kategori limbah bahan beracun berbahaya (limbah B3/limbah medis) itu.
"DLH DKI bekerjasama dengan PT Wastec Internasional untuk pemusnahan limbah medis tersebut. Limbah medis terdiri dari masker bekas, sarung tangan bekas, dan baju pelindung diri," ujar Rosa saat dihubungi di Jakarta, Selasa (16/6).
Pengelolaan limbah tersebur diatur dalam Surat Edaran Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 2 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Limbah Infeksius (Limbah B3) dan Sampah Rumah Tangga dari Penanganan Corona Virus Disease (Covid-19).
Dari data yang diterima suara.com, pada bulan April DLH DKI telah mengumpulkan 202,52 kilogram limbah medis. Jika diakumulasikan, sebanyak 409,28 kilogram limbah medis telah terkumpul selama dua bulan.
Berikut data terkait pengumpulan limbah medis dari rumah tangga di lima wilayah ibu kota pada bulan April sampai Mei:
- Jakarta Timur: 75 kilogram.
- Jakarta Selatan: 123 kilogram.
- Jakarta Pusat: 42 kilogram.
- Jakarta Barat: 101,28 kilogram.
- Jakarta Utara: 68 kilogram.
Total : 409,28 kilogram.
Baca Juga: Terus Menanjak, Korban Meninggal Virus Corona di Iran Tembus 9.000
Berita Terkait
-
Restoran di Istanbul Bangun Ruang Isolasi Berbentuk Kubah
-
Kerja di Jakarta, Dua Warga Lebak Banten Dinyatakan Terjangkit Corona
-
Anggaran Covid-19 Terus Membengkak, HMS Center: Suka-suka Sri Mulyani Saja
-
Pakar UI: Penyebutan Zona Merah Covid-19 Hanya Menyesatkan Masyarakat
-
Wanita Lebih Berisiko Alami Kesepian daripada Pria, Ini Alasannya!
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO