Suara.com - Sejak merebaknya virus corona Covid-19 di Indonesia, penyelenggaraan ajang balap mobil listrik Formula E di Jakarta telah ditunda. Uang komitmen atau commitment fee 31 juta poundsterling atau Rp 560 miliar yang sudah disetor kepada Federasi Otomotif Internasional (FIA) pun diminta untuk segera ditarik.
Wakil Ketua Komisi E dari Fraksi PSI, Anggara Wicitra Sastroamidjojo, mengatakan pihak Pemprov DKI mengaku belum diminta untuk menarik uang itu oleh Gubernur Anies Baswedan. Hal ini diungkap saat rapat komisi E kemarin.
Terkait belum adanya arahan ini, Anggara menilai Anies tidak memiliki kemauan politik (political will) untuk menarik kembali uang tersebut.
“Di dalam rapat, pihak Jakpro maupun Dispora mengaku belum mendapatkan arahan dari Pak Gubernur. Dari situ saya menangkap bahwa tampaknya Pak Gubernur tidak ada keinginan untuk menarik uang tersebut. Ada apa?” ujar Anggara kepada wartawan, Rabu (17/6/2020).
Padahal, kata Anggara, rakyat sedang butuh uang itu karena situasi sedang sulit akibat pandemi. Penolakan terhadap Formula E sendiri sudah diutarakan sejak awal karena dianggap ada urusan lain yang lebih penting dengan uang itu.
“Ini adalah tentang keberpihakan dan kepantasan. Sejak awal Fraksi PSI konsisten menolak penyelenggaraan Formula E. Apalagi sekarang ada pandemi covid yang membuat jutaan rakyat Jakarta hidup kesusahan dan anggaran pemerintah defisit," jelasnya.
Berdasarkan pengakuan pihak Pemprov, besaran commitment fee ini akan terus meningkat sebesar 10 persen tiap tahunnya. DKI sendiri sudah berkontrak menjadi tuan rumah selama lima tahun.
Sistem commitment fee ini juga disebutnya akan membuat DKI tak bisa meraup untung di tiap penyelenggaraannya. Pasalnya setelah selesai balapan, commitment fee tak dikembalikan.
Beda lagi dengan bank garansi yang akan dibayar sebesar Rp 423 miliar oleh Jakpro. Usai balapan uang akan dikembalikan karena hanya berfungsi sebagai jaminan penyelenggaraan acara.
Baca Juga: Cerita dr Aris Tiap Hari Rawat Pasien Covid, Ingin Istirahat Tapi Tak Bisa
“Uang commitment fee tidak otomatis dikembalikan jika acara urung dilaksanakan. Penarikan uang commitment fee dimungkinkan karena ada force majeure berupa darurat bencana pandemi covid. Pihak Dispora dan Jakpro sedang menunggu perintah dari Pak Gubernur,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
Kerja di Jakarta, Dua Warga Lebak Banten Dinyatakan Terjangkit Corona
-
Wanita Lebih Berisiko Alami Kesepian daripada Pria, Ini Alasannya!
-
Berisiko Sebarkan Covid-19, Tutup Dudukan Toilet sebelum Menyiram!
-
Terus Menanjak, Korban Meninggal Virus Corona di Iran Tembus 9.000
-
Ampuh Ringankan Gejala Virus Corona, Seperti Apa Obat Dexamethasone?
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor