Suara.com - Apa yang terjadi di Mirzapur, Uttar Pradesh, India mungkin sulit dipercaya. Seekor monyet pemabuk mengamuk hingga membunuh seorang warga.
Menyadur The Daily Mail, monyet bernama Kalua itu merupakan pecandu alkohol. Primata berusia enam tahun itu jadi pemabuk karena kerap diberi minuman keras oleh pemiliknya.
Saat pemiliknya meninggal dunia, hewan liar itu tidak lagi mendapatkan persediaan minuman keras. Dia mengamuk di jalanan dengan murka yang luar biasa.
Selain menghilangkan satu nyawa manusia, monyet yang diduga kanibal lantaran kerap diberi daging sesamanya itu juga melukai 250 orang yang mayoritas wanita dan anak-anak.
Akibat ulahnya, Kalua akhirnya ditangkap dan dibawa ke Kebun Binatang Kanpur. Dengan prilaku agresif dan abnormal--tidak mau makan sayuran--pihak kebun binatang memutuskan untuk mengasingkan sang monyet di dalam kandang khusus hingga sisa hidupnya.
"Kami menahannya di isolasi selama beberapa bulan dan kemudian memindahkannya ke kandang terpisah," kata dokter kebun binatang, Mohd Nasir dikutip New York Post, Jumat (19/6/2020).
Kejadian menggemparkan yang dilakukan Kalua sepertinya tidak terjadi baru-baru ini. Sebab sang dokter mengatakan monyet itu sudah berada di dalam kebun binatang selama tiga tahun.
Namun, karena perilakunya yang tetap buas dan cenderung berbahaya bagi monyet lain maupun manusia, kebun binatang setempat baru-baru ini memutuskan untuk menjatuhkan 'hukuman seumur hidup'.
"Tidak ada perubahan dalam perilakunya. Sudah tiga tahun sejak dia dibawa ke sini. Sekarang sudah diputuskan dia akan tetap dalam ditawan seumur hidup," beber Nasir.
Baca Juga: Dear Orangtua, Waspadai Dampak Ini Saat Marah-marah pada Anak
Kejadian mengejutkan yang dilakukan monyet di India tak kali ini saja terjadi. Pada akhir bulan lalu, kawanan monyet berhasil mencuri sampel darah untuk pengujian virus Corona.
Setelah melarikan diri dengan tiga sampel di Meerut, dekat New Delhi, monyet-monyet berlari ke pohon terdekat dan satu kemudian mencoba mengunyah hasil rampasannya.
Ketiga sampel itu pada akhirnya mampu diselamatkan dan tidak mengalami kerusakan, sebagaimana laporan kepala pengawas perguruan tinggi Meerut Medical Dheeraj Raj kepada AFP beberapa waktu lalu.
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!
-
Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Tempati Kios Sementara
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Pengamat: Sikap Terbuka Mendagri Tito Tunjukkan Kepedulian di Masa Bencana
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan