Suara.com - Padatnya kawasan Car Free Day (CFD) Jakarta pada Minggu pagi (21/6/2020) tak serta merta disambut hangat warga lainnya dalam penerala new normal di ibu kota. Nyatanya, beberapa warganet yang melihat kepadatan itu justru mengaku khawatir dan menumpahkan kekesalannya.
Pelaksanaan CFD saat new normal sendiri sebenarnya sudah dipersiapkan dengan skenario protokol-protokol kesehatan untuk menegah penyebaran virus corona.
Berbeda dari CFD sebelum masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), kali ini masyarakat diminta menerapkan protokol pencegahan penularan corona Covid-19. Mereka terlihat menggunakan masker sepanjang berkegiatan di lokasi.
Selain itu, disediakan juga tempat cuci tangan atau wastafel di beberapa titik. Pengunjung CFD diminta menjaga kebersihan.
Para petugas mulai dari kepolisian, Dinas Perhubungan (Dishub), hingga Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol) PP berjaga di sepanjang lokasi.
Tak hanya itu, masyarakat juga dilarang berkerumun atau berkumpul di titik tertentu. Aparat terus mengingatkan dengan pengeras suara agar masyarakat terus berjalan.
"Bapak-ibu dimohon tidak berkerumun, terus bergerak. Mohon jangan berkumpul terlalu lama," ujar salah seorang petugas kepolisian di lokasi, Minggu (21/6/2020).
Beberapa orang terlihat hanya mengalungkan masker, tapi ada juga yang benar-benar tak membawanya.
"Dimohon masyarakat agar terus mengenakan masker saat di lingkungan CFD," ujar petugas itu di lokasi, Minggu (21/6/2020).
Baca Juga: Rukita Kenalkan Hunian Bebas Ribet bagi Kaum Metropolis di Indonesia
Sementara itu, sebanyak 350 orang mengikuti rapid test atau tes cepat yang digelar di Hari Bebas Kendaraan Bemotor (HBKB) atau Car Free Day (CFD). Dua orang didapati reaktif virus corona Covid-19.
Dua orang yang reaktif itu dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Selanjutnya jika hasil swab test positif, maka akan dirawat.
Sejumlah sorotan pun ditunjukkan oleh warganet Twitter.
Seorang warganet yang mengunggah video keramaian CFD di sekitar kawasan Bundaran HI membuat publik ramai-ramai menuliskan pendapatnya.
"We have the highest number of cases in SEA and one of the lowest testing rate. The curve is far from flattened. The government said it’s all under control and applying the new normal. People seem not to obey rules. I have never been more desperate about this country,
Kita sedang berada urutan pertama kasus (virus corona) se-Asia Tenggara dan yang terendah dalam tingkat pengujian. Kurvanya masih belum junjung melandai. Pemerintah mengatakan semuanya terkendali dan menerapkan normal baru. Orang-orang tampaknya tidak mematuhi aturan. Saya tidak pernah tidak putus asa dengan negara ini -red," tulis warganet.
Berita Terkait
-
Bersepeda Saat CFD, Masih Ada Saja Warga Bandel Tak Pakai Masker
-
Jelas Dilarang Bawa Anak, Pengunjung CFD Membandel Sampai Ada yang Hilang
-
Kembali Dibuka, Begini Suasana CFD di Jakarta
-
CFD Dibuka, Pemprov DKI Pisahkan Lajur Pesepeda, Pelari dan Pejalan Kaki
-
Gelar CFD di Musim Pandemi, Warga DKI Tak Bakal Dicek Suhu Tubuh
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Pimpin Ziarah Nasional di TMPNU Kalibata, Prabowo: Jangan Sekali-sekali Lupakan Jasa Pahlawan
-
Ketua DPD Raih Dua Rekor MURI Berkat Inisiasi Gerakan Hijau Nasional
-
Jadwal dan Lokasi SIM Keliling Jakarta Hari Ini, Senin 10 November 2025
-
Kondisi Terduga Pelaku Ledakan SMA 72 Jakarta Membaik Usai Operasi, Polisi Fokus Pemulihan
-
Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
-
Polemik Pahlawan Nasional: Soeharto Masuk Daftar 10 Nama yang akan Diumumkan Presiden Prabowo
-
Soeharto, Gus Dur, Hingga Marsinah Jadi Calon Pahlawan Nasional, Kapan Diumumkan?
-
Motif Pelaku Ledakan di SMAN 72: KPAI Sebut Dugaan Bullying hingga Faktor Lain
-
Siswa SMAN 72 Terapkan Pembelajaran Online 34 Hari untuk Redam Trauma Usai Ledakan
-
Garis Polisi di SMA 72 Dicabut, KPAI Fokus Pulihkan Trauma Ratusan Siswa dan Guru