Suara.com - Politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean meminta agar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengembalikan khittah PPDB berdasarkan nilai. Permintaan ini sehubungan dengan adanya keputusan PPDB pakai usia yang memantik pro-kontra masyarakat.
Melalui akun Twitter-nya @FerdinandHaean3, ia pun meminta agar Anies Baswedan bersedia meninjau kembali peraturan PPDB berdasarkan usia yang dinilai tidak adil.
"Gubernur @aniesbaswedan mohon tinjau ulang kebijakan penerimaan murid baru di Jakarta. Kembalikan dunia pendidikan ke khittahnya yaitu nilai bukan usia," tulis @FerdinandHaean3.
Menurutnya, kebijakan tersebut telah membelokkan makna pendidikan. Ia pun sepakat agar Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Jakarta kembali menggunakan nilai sebagai tolak ukur, bukan usia seperti sekarang.
"Menjadikan usia sebagai acuan benar-benar menghilangkan keadilan sosial & membelokkan makna pendidikan itu sendiri," katanya.
Perlu diketahui, terdapat empat kriteria yang diterapkan pada PPDB untuk SMP dan SMA tahun ajaran 2020/2021. Kriteria tersebut meliputi sistem zonasi atau jarak dari rumah ke sekolah, usia calon peserta didik baru, urutan pilihan sekolah, dan waktu mendaftar.
Kebijakan ini pun sontak menuai protes dari kalangan orang tua dan wali murid. Sejumlah orang tua siswa bahkan menggelar aksi unjuk rasa di depan Balai Kota Jakarta pada Selasa (23/6/2020).
Sebelumnya, Ferdinand juga mencuit tentang kebijakan PPDB pakai usia. Ia menyindir Anies Baswedan dengan mengatakan bahwa hal tersebut adalah urusan sekolah, bukan urusan pernikahan sehingga tak ada sangkut-pautnya dengan usia.
"Saya tidak menemukan keluhan warga di daerah lain atas penerimaan siswa baru tahun 2020. Hanya di Jakarta yang menggunakan usia sebagai patokan. Nies, ini sekolah, nilai yang harus jadi acuan, bukan umur karena ini bukan mau menikah. Jangan jadi lomba tua @aniesbaswedan @DKIJakarta," katanya.
Baca Juga: DPRD Sebut PPDB DKI Jalur Zonasi Pakai Seleksi Usia Diskriminatif
Berita Terkait
-
Ferdinand PDIP Olok-olok Logo Baru PSI: Gajah Itu Gemuk, Lemot, Bisa Diseruduk Banteng!
-
Blak-blakan Sindir Kadernya Penjilat, Ferdinand PDIP Tertawai Logo Baru PSI: Benar-benar Kocak!
-
Ferdinand Hutahaean: Logika Aneh Kasus Ijazah, Buktikan Dulu Aslinya Baru Bicara Tersangka
-
Viral! Ikra Gagal Sekolah Gara-Gara Calo PPDB: Kisah Pilu Potret Buruk Pendidikan Indonesia
-
Viral 2 Sekolah di Sumbar Disegel Warga Gegara PPDB 2025, Hari Pertama Sekolah Jadi Masalah!
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra