Suara.com - Iran akan mengirimkan kotak hitam pesawat Ukraine International Airlines, yang ditembak jatuh pada Januari, ke Prancis untuk dianalisis. Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif, Senin (22/6/2020).
"Republik Islam Iran akan mengirim kotak hitam pesawat Ukraina ke Prancis dalam beberapa hari mendatang untuk dibaca informasinya," kata Mohammad Javad Zarif seperti dikutip Reuters dari laporan Kantor Berita IRNA.
Badan pemerintah Prancis untuk penyelidikan kecelakaan udara, BEA, diketahui sebagai salah satu lembaga terkemuka di dunia yang dapat membaca informasi rekaman penerbangan.
Iran menembak jatuh pesawat penumpang komersial yang tengah terbang itu pada 8 Januari dengan rudal darat-ke-udara hingga menewaskan 176 orang di dalamnya, termasuk 57 orang warga negara Kanada.
Pemerintah Iran kemudian mengakui kejadian tersebut sebagai sebuah kesalahan yang dilakukan oleh militer negara dalam situasi kewaspadaan tinggi di tengah konfrontasi dengan Amerika Serikat saat itu.
Pernyataan Zarif tersebut disampaikan dalam sebuah percakapan telepon dengan Menteri Luar Negeri Kanada Francois-Philippe Champagne.
Champagne sendiri menyebut dalam pernyataan terpisah bahwa Zarif telah berkomitmen untuk mengirim rekaman percakapan pesawat itu tanpa menunda-nunda. Selain itu, dia mengatakan Iran setuju untuk bernegosiasi terkait kompensasi.
Pada Februari, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menyatakan bahwa pemerintahannya tidak puas dengan besaran kompensasi yang ditawarkan Iran. (Antara)
Baca Juga: Istri Presiden Ukraina Positif Corona
Tag
Berita Terkait
-
Ada Pemotongan Anggaran, 800 Ribu Buruh hingga Guru Mogok Kerja
-
PSG Kokoh di Puncak Klasemen Liga Prancis, Klub Calvin Verdonk Tempel Ketat di Posisi 2
-
Siapa Romain Perraud? Bek Prancis yang Paksa Calvin Verdonk Tunda Debut di Lille
-
Calvin Verdonk di Depan Pers Prancis: Sepak Bola Seperti Agama di Indonesia
-
Debut di Depan Mata, Pelatih Lille Beri Sinyal Kuat Mainkan Calvin Verdonk
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO