Suara.com - Program Pangan Dunia PBB menyatakan Suriah menghadapi risiko kelaparan massal jika tak kunjung memperoleh dana bantuan yang memadai.
Menyadur BBC, Selasa (30/6/2020), lebih dari 11 juta warga Suriah membutuhkan bantuan dan perlindungan kemanusiaan.
Direktur Eksekutif Program Pangan Dunia PBB David Beasley, mengatakan satu juta warga Suriah saat ini tidak aman pangan dan sebagian berada dalam kondisi sekarat.
"Kita harus punya dana, dan kita harus memiliki akses. Saya tidak memperkirakan ini untuk tahun depan, kita membutuhkannya sekarang," ujar David Beasley.
"Kita punya orang di ambang kelaparan saat ini dan mereka tidak bisa menunggu. Orang-orang akan mati, dan orang-orang sekarat saat kita bicara sekarang," sambungnya.
Menggambarkan Suriah sebagai "rawa politik", Beasley mengatakan dunia harus mengupayakan bantuan untuk mencapai daerah-daerah Suriah yang dikuasai oposisi maupun pemerintah.
Perang telah meluluhlantakkan negara, membuat mata uang anjlok yang kemudian memicu naiknya harga kebutuhan pokok di Suriah.
Kondisi saat ini dikhawatirkan dapat membuat penduduk Suriah putus asa dan memilih untuk melarikan diri ke Eropa, seperti migrasi massal yang terjadi pada 2015 silam.
Belum lagi pukulan akibat pandemi virus corona. Dalam hal ini, Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi, Filippo Grandi, memperingatkan krisis Covid-19 berdampak langsung dan menghancurkan mata pencaharian jutaan pengungsi Suriah yang berada di negara-negara lain.
Baca Juga: Kasihan tapi Kocak, Tubuh Bocah Ini Bergetar saat Menyantap Mi Instan
Lebih dari 380 ribu orang telah tewas dan 13,2 juta lainnya mengungsi di dalam maupun luar Suriah sejak pemberontakan terhadap Presiden Bashar al-Assad yang dimulai pada 2011 silam.
Sekitar 6,6 juta pengungsi Suriah tersebar di seluruh dunia. Sebagian besar berada di Turki, Libanon, Yordania, Irak, dan Mesir, di mana ekonomi negara-negara tersebut juga telah kacau dihantam pandemi virus corona.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Hadiri Final Soekarno Cup 2025 di Bali, Megawati Sampaikan Pesan Anak Muda Harus Dibina
-
Polisi Bongkar Perusak Kebun Teh Pangalengan Bandung, Anggota DPR Acungi Jempol: Harus Diusut Tuntas
-
Tragedi Kalibata Jadi Alarm: Polisi Ingatkan Penagihan Paksa Kendaraan di Jalan Tak Dibenarkan!
-
Bicara Soal Pencopotan Gus Yahya, Cholil Nafis: Bukan Soal Tambang, Tapi Indikasi Penetrasi Zionis
-
Tinjau Lokasi Pengungsian Langkat, Prabowo Pastikan Terus Pantau Pemulihan Bencana di Sumut
-
Trauma Usai Jadi Korban Amukan Matel! Kapolda Bantu Modal hingga Jamin Keamanan Pedagang Kalibata
-
Rapat Harian Gabungan Syuriyah-Tanfidziyah NU Putuskan Reposisi Pengurus, M Nuh Jadi Katib Aam
-
Pakar UIKA Dukung Anies Desak Status Bencana Nasional untuk Aceh dan Sumatera
-
BNI Raih Apresiasi Kementerian UMKM Dorong Pelaku Usaha Tembus Pasar Global
-
BNI Dorong Digitalisasi dan Transparansi Rantai Pasok FMCG